Lihat ke Halaman Asli

Bukan Sekadar Bendera Terbalik

Diperbarui: 23 Agustus 2017   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Ah, biasa aja lah.."

Yang berkata seperti itu pada insiden bendera Merah Putih terbalik adalah sesuatu yang "biasa" saja mungkin perlu bertanya pada para pemuda di Surabaya tahun 1945. Tepatnya pada para pemuda yang merobek warna biru pada bendera Belanda di Hotel Yamato.

Ceritanya begini...

Pada suatu sore, tanggal 19 September 1945, saat waktu menunjukkan jam 21.00, Mr. W.V.Ch Ploegman mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato pada sisi sebelah utara.

Melihat bendera Belanda berkibar, tentu membuat arek-arek Suroboyo menjadi marah. Mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.

Melihat situasi yang tidak stabil, di sisi agak belakang halaman hotel, tentara Jepang berjaga-jaga. Namun hal itu tidak membuat gentar para Arek Surabaya. Justru mereka mulai masuk ke hotel dan konflik pun tak terhindarkan. Pada  peristiwa itu kemudian menyebabkan Mr. W.V. Ch Ploegman tewas oleh para pejuang.

Bendera Belanda yang berwarna merah, putih dan biru itu dirobek pada bagian warna birunya dan kemudian dikibarkan kembali menjadi bendera Indonesia yang berwarna merah dan putih.

Kita tentu cukup memaklumi reaksi sebagian besar masyarakat Indonesia yang marah atas insiden itu.

Kalau ada yang bilang, "Gak usah lebay, cuma bendera terbalik doang.." mungkin bisa kita kirimkan orang itu kembali ke tahun 1945. Biar dia tahu bagaimana rasanya memiliki harga diri, martabat dan rasa bangga pada simbol bangsa-negara.

"Ah, cuma bendera kebalik doang..."

Ya, itu cuma bendera. Bendera terbalik dalam ajang SEA GAMES yang sudah bertahun-tahun dihelat. Sebuah acara internasional. Maka kebanggaaan itu ada dalam diri tiap atlit yang bertanding. Mereka bertanding tidak hanya untuk dirinya tapi juga untuk bangsa dan negaranya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline