Lihat ke Halaman Asli

Peran dan Sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Diperbarui: 9 September 2024   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Permasalahan kesehatan masyarakat merupakan permasalahan yang sangat banyak kita temui di masyarakat. Dengan semakin majunya teknologi dalam bidang kedokteran, maka semakin banyak pula jenis penyakit yang ditemui di masyarakat. Hal ini tentunya berkaitan dengan faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Namun sebelum membahas permasalahan kesehatan di masyarakat, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu sejarah kesehatan masyarakat.

Dari studi retrospektif yang dilakukan Abel dan Kellehear (2023); da Cunha, Henriques, dan Costa (2020); Upadhyay (2021); serta Venkatraman dan Mehta (2023) diterangkan tentang tokoh mitologi yang paling berpengaruh dalam perkembangan ilmu kesehatan masyarakat. Kedua tokoh tersebut adalah Asclepius dan Higeia. Mereka adalah dua tokoh dalam mitologi Yunani kuno yang memiliki kontribusi penting dalam konsep ilmu kesehatan masyarakat. Asclepius adalah dewa kedokteran dan penyembuhan, sedangkan Higeia adalah dewi kesehatan dan kebersihan. Konsep ilmu kesehatan masyarakat menurut Asclepius dan Higeia melibatkan aspek-aspek penting seperti pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan peran individu dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Kesehatan masyarakat pada awalnya merupakan upaya untuk mengatasi masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Pada abad ke 18 kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi. Awal abad ke- 19 kesehatan masyarakat sudah berkembang dengan baik dan diartikan sebagai upaya integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran. Yang mana ilmu kedokteran merupakan integrasi antara ilmu biologi dan ilmu sosial sehingga dengan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat ini dapat diartikan sebagai aplikasi terpadu antara ilmu kedokteran, sanitasi dan ilmu sosial dalam pengobatan untuk mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat.

Mulai pada abad ke-16 masa pemerintahan Belanda di Indonesia, perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia diawali dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang menyebar di masyarakat. Pada tahun 1927 wabah kolera mulai masuk ke Indonesia dan pada tahun 1937 terjadi wabah kolera eltor dan sangat ditakuti oleh masyarakat. Pada tahun 1948 wabah cacar masuk dan menyebar di Indonesia yang disinyalir datang dari negara Singapura. Sejak terjadinya wabah tersebut pemerintah Belanda mulai melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Tahun 1807 pada masa pemerintah Gubernur Jenderal Daendels kasus angka kematian bayi sangat tinggi di Indonesia dan untuk upaya penurunan angka kematian bayi dilakukan pelatihan dukun bayi dan praktik persalinan, karena profesional tenaga pelatihan kebidanan masih langka dan pada tahun 1930 di daftarkanlah dukun bayi untuk penolong dan perawatan persalinan, setelah zaman kemerdekaan pada tahun 1952 pelatihan khusus dukun bayi dilaksanakan kembali.

Tahun 1922 pes masuk ke Indonesia dan setahun berikutnya telah terjadi wabah hingga pada tahun 1935 dilakukan vaksinasi massal dan pencapaian pada tahun 1941 sebanyak 15 ribu orang telah memperoleh suntikan vaksinasi. Tahun 1951 Dr. Y. Leimena dan dr. Patah memperkenalkan Konsep Bandung (Bandung Plan) bahwan dalam pelayanan masyarakat aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan dalam sistem pelayanan kesehatan baik di rumah sakit maupun di Puskesmas. Pada tahun 1956 dr. Y. Sulianti mendirikan Proyek Bekasi yang mana Proyek keterpaduan pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.

Peran kesehatan masyarakat di Indonesia mencakup berbagai aspek penting dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Dari pencegahan penyakit hingga pengembangan kebijakan kesehatan, kesehatan masyarakat memainkan peran sentral dalam membangun fondasi kesehatan yang kuat. Dengan mengatasi tantangan kesehatan secara holistik dan terkoordinasi, kesehatan masyarakat membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan dalam upaya membangun sistem kesehatan yang efektif dan inklusif di Indonesia.

“KATA KUNCI: Kesehatan, Masyarakat, Pencegahan, Penyakit, Wabah”

DAFTAR PUSTAKA

Eliana & Sumiati, S., 2016. PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT.
Kesehatan Masyarakat, pp. 5-6.

Meidiawati, Y. et al., 2024. ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. s.l.:CV. Gita
Lentera.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline