PENDAHULUAN
Multikulturalisme adalah konsep yang mengakui dan menghargai keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa dalam masyarakat. Keberadaan multikulturalisme sangat penting, tidak hanya untuk mengakui perbedaan, tetapi juga mendorong interaksi dan saling menghormati antar kelompok. Di Indonesia, multikulturalisme berperan sebagai dasar untuk membangun persatuan di tengah keragaman, sehingga menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif (Saputra, A. G., Juliansyah, S. C., & Athayla, S., 2023).
Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman sosial dan budaya yang kaya, dengan lebih dari 17.000 pulau dan dihuni oleh lebih dari 300 kelompok etnis yang berbicara dalam lebih dari 700 bahasa (Japar, M., Syarifa, S., & Fadhillah, D. N., 2020). Keberagaman di Indonesia memperkaya identitas nasional, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam menjaga persatuan, seperti konflik antar etnis dan agama serta diskriminasi. Tantangan ini sering dipicu oleh pengaruh eksternal, sehingga penting untuk memahami kondisi sosial dan budaya agar dapat menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua warga negara.
PEMBAHASAN
Sejarah Multikulturalisme di Indonesia
Di Indonesia keberagaman budaya, suku, dan agama telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Pada zaman kerajaan seperti Majapahit dan Sriwijaya, interaksi antarbudaya telah berlangsung melalui perdagangan dan pertukaran budaya, yang memperkuat hubungan antar kelompok etnis.
Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Pancasila diresmikan sebagai dasar negara yang mencerminkan nilai-nilai multikulturalisme. Pancasila, dengan sila-sila yang menekankan Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, menjadi landasan bagi persatuan bangsa Indonesia. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman untuk menciptakan masyarakat yang harmonis di tengah keragaman (Iqbal, I., 2024).
Nilai-Nilai Multikulturalisme di Indonesia
Nilai-nilai multikulturalisme sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai. Salah satu nilai utama adalah toleransi, yang mencerminkan sikap saling menghormati dan menerima perbedaan. Melalui interaksi aktif dan dialog antaragama serta antarsuku, masyarakat dapat membangun pemahaman yang lebih baik, sehingga mengurangi potensi konflik dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua warga negara, tanpa memandang latar belakang budaya ataupun agamanya.
Kemudian Keadilan Sosial, didalamnya mencakup pengakuan dan penghormatan terhadap perbedaan, serta memberikan kesempatan yang setara bagi semua kelompok etnis dan agama untuk berpartisipasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi.