Lihat ke Halaman Asli

zahwaazahra

Mahasiswa

Mengurai Masalah Sampah di Kampus: Dampak Kepadatan Mahasiswa terhadap Lingkungan Mahasiswa Universitas Andalas

Diperbarui: 28 Desember 2024   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Universitas Andalas merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di Sumatera
Barat. Setiap tahun, Universitas Andalas mampu menerima puluhan ribu siswa dari berbagai jalur penerimaan mahasiswa baru. Lingkungan kampus Universitas Andalas dikenal dengan keindahan dan kesejukannya. Namun, di balik suasana asri tersebut, ada tantangan besar yang perlu segera diatasi, yaitu pengelolaan sampah. Peningkatan jumlah mahasiswa yang ada di setiap tahun dapat memengaruhi aspek lingkungan kampus, terutama dalam tingginya angka produksi sampah harian.


Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, Universitas Andalas memiliki
beragam fasilitas yang sering digunakan mahasiswa untuk berkumpul dan berdiskusi. Area yang terdapat fasilitas itu pun menjadi padat dipenuhi oleh mahasiswa di kampus. Situasi ini menimbulkan dampak signifikan terhadap kualitas lingkungan kampus, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Ketika jumlah pemakaian fasilitas kampus meningkat, volume sampah yang dihasilkan juga ikut bertambah. Jika volume sampah meningkat namun tidak diimbangi dengan penanganan yang baik bisa memperburuk kebersihan dan kenyamanan lingkungan kampus.


Hasil kuesioner pada penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 50% responden mengaku menghasilkan lebih dari 4 bungkus sampah per hari selama berada di kampus. Angka ini menunjukkan tingkat produksi sampah harian sebagian responden cukup tinggi. Hal ini menegaskan bahwa mayoritas mahasiswa di Universitas Andalas menyumbang volume sampah yang cukup signifikan. Tanpa adanya pengelolaan yang efektif, lonjakan produksi sampah ini bisa merusak merusak lingkungan kampus dan membuat kenyamanan belajar mengajar terganggu.


Aktivitas mahasiswa di Universitas Andalas yang padat tidak hanya mencerminkan semangat akademik yang tinggi, tetapi juga menghadirkan tantangan dalam menjaga kebersihan lingkungan kampus. Ketika kegiatan berkumpul dan berdiskusi meningkat, konsumsi makanan dan minuman, serta penggunaan bahan sekali pakai, seperti plastik dan kertas, juga meningkat.

Berdasarkan hasil survei, ada beragam jenis sampah yang dihasilkan oleh mahasiswa, tetapi sampah plastik menjadi jenis yang paling sering dihasilkan. Plastik yang sebagian besar berasal dari kemasan makanan dan minuman sekali pakai, menjadi akar permasalahan dari pencemaran lingkungan. Sampah plastik terkenal sulit terurai secara alami, yang berarti keberadaannya dapat mencemari lingkungan dalam jangka waktu yang lama. Peningkatan volume sampah plastik tidak hanya mengurangi estetika lingkungan tetapi juga berpotensi mencemari tanah dan air.


Lonjakan sampah di area kampus yang ramai tidak hanya menciptakan masalah estetika, tetapi juga dapat mengurangi kenyamanan dan mencemari lingkungan. Area kampus yang padat, seperti kantin, perpustakaan, dan ruang terbuka, sering menjadi tempat bagi mahasiswa berkumpul. Kepadatan ini sering bersamaan dengan peningkatan volume sampah di berbagai tempat dan tingginya tingkat pencemaran lingkungan kampus. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menumpuk, menciptakan lingkungan yang tidak nyaman, dan mengurangi estetika kampus.


Udara yang bersih merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi kenyamanan dan kesehatan lingkungan kampus. Beragam faktor dapat memengaruhi kualitas udara di lingkungan kampus, seperti kepadatan mahasiswa, aktivitas kendaraan bermotor, penumpukan sampah, dan kurangnya ruang hijau di area tertentu. Area yang ramai dan padat cenderung memiliki tingkat polusi udara yang lebih tinggi, baik dari emisi kendaraan, sampah yang membusuk maupun banyaknya debu.


Buruknya kualitas udara tidak hanya mengurangi kenyamanan mahasiswa dalam beraktivitas, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang. Udara yang tercemar dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan penurunan kinerja produktivitas mahasiswa. Selain itu, lingkungan yang tidak sehat dapat menurunkan citra kampus sebagai tempat yang mendukung pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Lingkungan kampus Universitas Andalas menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kebersihan kampus, terutama di area yang padat dengan mahasiswa. Berdasarkan hasil survei, banyak responden mengungkapkan bahwa kepadatan mahasaiswa dan tingginya produksi sampah di kampus menjadi faktor utama yang mengganggu kebersihan lingkungan. Hal ini menunjukkan adanya masalah serius dalam pengelolaan sampah dan pemeliharaan kebersihan.


Area yang ramai, seperti kantin, ruang belajar bersama, dan lokasi strategis lainnya, sering kali menjadi tempat penumpukan sampah. Kondisi ini akan terus memburuk jika kesadaran mahasiswa tentang pentingnya menjaga kebersihan kurang diperhatikan. Jika tidak segera ditangani, masalah kebersihan ini akan berdampak pada kenyamanan, kesehatan, dan kualitas lingkungan kampus.


Universitas Andalas memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan kampusnya. Melibatkan mahasiswa secara aktif dalam pengelolaan sampah, seperti melalui program edukasi sampah di media sosial dan kampanye ramah lingkungan, dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan lingkungan kampus yang berkelanjutan dan tetap nyaman bagi seluruh warga kampus. Dengan pendekatan yang tepat, masalah kepadatan mahasiswa dan produksi sampah dapat diatasi, sehingga lingkungan kampus tetap nyaman dan mendukung kegiatan belajar mengajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline