Lihat ke Halaman Asli

Zahwa Anna

Universitas Pendidikan Indonesia

KKN UPI 2022: Pendidikan Desa Berkualitas di MI-SMPIT Fitrah Insani

Diperbarui: 19 Agustus 2022   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

       Universitas Pendidikan Indonesia secara rutin mengadakan program KKN atau Kuliah Kerja Nyata yang tentunya menjadi wajib bagi seluruh mahasiswa yang sudah mengontrak mata kuliah Kulah Kerja Nyata ini. Kegiatan ini dilakukan untuk mahasiswa semester 6 yang dibentuk oleh LPPM UPI (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) dengan membentuk kelompok-kelompok KKN terdiri dari berbagai jurusan dan fakultas, sehingga mahasiswa memiliki kenalan dari berbagai jurusan yang ada di UPI. Lalu dikelompokan sesuai berdasarkan domisili.

Setiap tahunnya KKN di Universitas Pendidikan Indonesia memiliki berbagai tema menarik dalam setiap kegiatan KKN ini, untuk tahun 2022 KKN tematik kali ini mengusung tema SGS's (Sustainable Development Goals) atau dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan menjadi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDG's dibentuk sebagai agenda internasional yang sudah dirumuskan oleh PBB dengan rangka untuk mensejahterakan masyarakat dunia. Tentunya berbagai macam tujuan yang dirumuskan sudah sesuai dengan kondisi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia terdapat pula SDGs Desa yang tujuan untuk melahirkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Kelompok KKN 120 mengusung salah satu tujuan dari SDGs Desa yaitu Pendidikan Desa Berkualitas.  Tentu maksud dari tujuan ini ialah agar kualitas pendidikan yang ada di Desa dapat lebih baik dari sebelumnya juga masyarakat desa bisa merasakan dan menggunakan fasilitas pendidikan dengan maksimal agar memperoleh hasil yang maksimal pula. 

Masyarakat desa beberapa masih menganggap pendidikan tidak begitu penting, mengingat tidak semua warga mempunyai perekonomian yang stabil, sehingga lebih mengutamakan bekerja dibandingkan dengan memperoleh pendidikan. Tentunya hal ini ialah tindakan yang keliru karena pendidikan dapat memberikan bekal yang cukup baik untuk setiap individu dimasa mendatang, pendidikan dapat menjadikan seseorang yang memiliki akhlak mulia juga kompetensi yang baik bagi dirinya dan lingkungan.

Selain itu tujuan ini juga dapat berfokus pada ketersediaan layanan pendidikan baik formal maupun non formal di lingkungan desa. Beberapa desa di daerah pelosok masih belum memiliki sekolah yang lengkap mulai dari TK hingga tingkat SMA namun pada wilayah KKN 120 ini sudah memiliki sekolah yang lengkap mulai dari TK, SD, SMP, SMA.

Yang menjadi fokus dalam kelompok KKN 120 ialah Sekolah Menengah Pertama yang bernama MI - SMPIT FITRAH INSANI yang berlokasi di  Desa Ciburial, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. Sekolah ini ialah sekolah islam atau biasa dikenal dengan Madrasah Ibtidaiyah yang diambil dari bahasa Arab.

Salah satu kegiatan KKN kelompok 120 ini ialah melaksanakan proses pembelajaran di MI - SMPIT FITRAH INSANI dengan mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, tentunya mata pelajaran ini menjadi mata pelajaran wajib di Indonesia, mengingat di berbagai daerah lebih sering menggunakan bahasa daerahnya dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia untuk melakukan percakapan sehari-hari. 

Di wilayah Leles Garut, masyarakatnya biasa menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa yang sering digunakan untuk berkomunikasi. Sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia dapat membantu para peserta didik untuk lebih mendalami Bahasa Indonesia baik dari segi melakukan percakapan juga beberapa hal yang berkaitan didalamnya.

dokpri

Pembelajaran ini juga menjadi salah satu bentuk tujuan dari SDGs Desa yaitu Pendidikan Desa yang berkualitas, dengan adanya MI - SMPIT FITRAH INSANI sudah menjadi pendukung agar pendidikan di desa dapat lebih baik lagi dari sebelumnya. Sekolah ini juga memfasilitasi bagi warga muslim untuk bisa bersekolah sesuai dengan agamanya. Tentunya sekolah islam lebih banyak memiliki mata pelajaran agamanya dibandingkan dengan sekolah umum. Hal tersebut juga bisa menjadikan modal awal bari para peserta didik untuk bisa menjadi pribadi yang memiliki akhlak mulia, pengetahuan yang luas serta memiliki bekal sebagai sumber daya manusia yang berkualitas yang tentunya memiliki daya saing yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline