Bapak. Kata orang, bapak adalah cinta pertama untuk anak perempuannya. Tapi tak ku rasakan itu. Setidaknya dulu.
Bapak adalah sosok yang keras. Pendirian kuat. Tak memperbolehkan anak bersantai. Tak seperti bapak dari teman-teman seusiaku.
Dia tak pernah memanjakan anak. Ketika teman bebas menonton televisi. Aku tak diijinkan selalu nonton televisi. Belajar dan belajar yang ditanamkan kepadaku dan saudaraku.
Sejak kecil aku rasakan itu. Tanpa ampun. Dan berat untuk aku. Saat itu.
Kini ku lihat sosok lelaki sepuh itu. Tak sekokoh dahulu. Dan kini aku yang berdiri kokoh. Atas didikan kerasnya.
Dan yang tak kalah hebatnya. Bapak sangat menunjukkan kasih sayangnya. Bahkan tak segan memberikan sepotong coklat. Untuk aku yang sudah dewasa ini.
Bapak memang tak seperti bapak dari teman-temanku. Aku tak bisa memilih siapa ibu dan bapakku. Tapi aku bangga menjadi anaknya. Dia mencintaiku dengan caranya, melindungiku.
Wonosari, 3 Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H