Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mutoharoh

Semua orang adalah guruku

Belajar di Rumah Lagi

Diperbarui: 10 Maret 2022   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rabu, sore hari..

Aku tertegun mendengar sebuah informasi dari ibuku. Informasi yng berasal dari sekolahan. Informasi itu disampaikan melalui grup wali satu sekolah.

"Lahhh, kok belajar di rumah lagi..", kataku dengan agak sebal.

Bagaimana tidak sebel, setelah beberapa bulan tatap muka di sekolah aku bisa merasakan bagaimana suasana belajar. Suasana yang ku rindukan selama dua tahun ini.

"Ini ada surat edarannya, Sa..", kata ibu.

"Di Jogja sekarang level 4 lagi. Jadi, mau tak mau ya harus belajar di rumah lagi..", lanjut ibu.

"Ahhh.. Baru berapa bulan bisa belajar di sekolah.. Kan aku bener-bener bisa belajar dengan sungguh-sungguh, bu.. Ada yang menjelaskan materi secara langsung..", gerutuku.

Ya, memang belajar di rumah akan menjadi kesulitan bagiku yang tunanetra ini. Bapak dan ibu tidak bisa membaca dan menulis huruf braille. Kakakku juga. 

***

Rabu, malam harinya..

"Bu, saya belajarnya gimana ya?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline