Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mutoharoh

Semua orang adalah guruku

Seminggu Tatap Muka di Sekolah

Diperbarui: 24 September 2021   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Sekolah

Tatap muka di sekolah adalah hal luar biasa yang sangat diinginkan oleh guru, siswa dan orang tua. Betapa tidak, pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan sejak Maret 2020 mengharuskan semua dilaksanakan secara online.

Anak yang menjadi lebih malas belajar di rumah. Anak yang sulit diarahkan ketika belajar di rumah. Anak yang kesulitan dengan materi dan penugasan dari guru-gurunya. Orang tua yang harus banting tulang dengan mencari rezeki dan memotivasi anak belajar. Kesulitan orang tua yang harus mendampingi anak mempelajari materi dan penugasan.

Susahnya signal internet, mahalnya kuota internet juga menjadi hal umum yang dialami oleh orang tua dan anak. 

Lalu apakah guru enak di masa pandemi ini? Hanya memberikan materi lewat group whatsapp misalnya. 

Tunggu dulu! Guru juga mengalami tantangan dalam melakukan pembelajaran di masa pandemi ini. Bagaimana menentukan metode, alat pembelajaran yang tepat dan murah untuk pembelajaran siswa-siswanya melalui online. Bagaimana nguyak-uyak siswa untuk target pembelajarannya. Dan juga termasuk susahnya signal atau jaringan internet dan juga kuota internet yang terbatas.

Semua itu seperti hampir sirna dengan wacana pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah. Semua sudah berharap wacana tersebut terlaksana.

Sekolah kami, SLB Negeri 1 Gunungkidul menjadi salah satu sekolah yang ditunjuk untuk uji coba pembelajaran tatap muka terbatas. Senin, 20 September 2021 adalah hari pertama kami melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. 

Pelaksanaan telah direncanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jadwal pelaksanaan-pun telah ditentukan. Pembelajaran tatap muka ini diperuntukkan bagi siswa yang telah mengikuti vaksin dosis 2 (dua). Sementara yang baru vaksin dosis 1 (satu) belum dijadwalkan belajar di sekolah. Apalagi yang belum vaksin sama sekali. Tentu tidak dimasukkan dalam program pembelajaran di sekolah.

Selain jadwal, juga dibagi tugas untuk beberapa poin. Pengukur suhu tubuh, pengarah cuci tangan, pengarah siswa menuju ruang kelas dan penjemputan.

Pengukur suhu bertugas mengecek suhu tubuh siswa dengan thermogun. Pengarah cuci tangan bertugas mengarahkan siswa untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Pengarah siswa menuju ruang kelas bertugas mengantar siswa ke kelas masing-masing. Petugas penjemputan bertugas menjemput siswa dari kelas jika pembelajaran telah usai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline