Terdengar sayup-sayup dari ruang tengah, seorang lelaki tua bercerita kepada keponakanku.
"Simbah uti selalu ngaji, Na..", kata bapakku.
"Menghafalkan Al Quran juga..", lanjutnya.
Nani yang asyik menonton televisi menyahut.
"Simbah baik ya, mbah..", kata Nani.
"Iya... Selain itu, simbah sering membuat kerajinan tangan.. Dulu membuat anyaman dari rotan.. Terus mengukir kayu juga..", sayup-sayup masih terdengar suara bapak.
***
Tadi sepulang kerja, aku disambut ponakanku di depan pintu.
"Bulik...", sambut keponakanku.
"Kata mbah kakung, mbah uti punya anak. Anak itu kakaknya bulik.. Apa benar?", cerocos Nani.
Aku menganggukkan kepalaku.