Nisa memperhatikan bapaknya yang sedang ngomong sama seseorang di teras rumah.
"Pun dahar dereng jenengan, mbah?", tanya bapak kepada orang itu.
Orang itu terlihat sudah tua. Mungkin seusia mbah kakungnya Nisa.
"Sampun, nak.. Maturnuwun..", kata orang itu. Sebut saja namanya mbah Kasman.
Seusia mbah kakungnya Nisa, tetapi mbah Kasman itu tetap menjajakan dagangannya. Hanya dengan berjalan kaki saja. Kalau mbah kakungnya Nisa itu pensiunan guru. Memelihara ayam di rumahnya setelah pensiun.
Terlihat sangat lelah mbah Kasman. Oleh bapak diambilkannya segelas air putih.
"Ini mbah..", kata bapak sambil memberikan air minum itu.
Mbah Kasman menerima segelas air yang diberikan bapak.
***
"Mbah Kasman tetap shalat nggih, mbah?", tanya bapak. Nisa masih mendengarkan percakapan bapak dengan mbah Kasman.
"Tesih, nak..", jawab mbah Kasman.