Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mutoharoh

Semua orang adalah guruku

Pit Onta Bapak

Diperbarui: 20 November 2020   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nuri memperhatikan sebuah benda unik yang disimpan di gudang rumahnya. Sebuah sepeda yang jarang dilihatnya.

"Kuwi pit onta-ne bapakmu, Nur..", kata ibu membuyarkan lamunan Nuri.

"Biyen bapak nyambut gawe nganggo pit kuwi..", sambung ibunya.

Akhir-akhir ini sedang ngetrend orang-orang bersepeda. Sepedanya tentu saja keluaran baru. Bagus-bagus tentu saja.

Waktu Nuri minta dibelikan sepeda seperti milik teman-temannya, ibu malah ngasih tahu kalau ada sepeda bagus di gudang. Alih-alih sepedanya kinclong. Tidak sama sekali.

Sepedanya sudah usang, keluaran lama. Dan tentu saja bentuknya terlihat aneh.

"Mana mau teman-teman mengajak aku bersepeda kalau sepedanya seperti itu. Malah bisa diejek habis-habisan aku..", batin Nuri.

"Kowe nek arep pit-pitan nganggo pit kuwi ya, le..", kata ibunya lagi.

"Nggih, bu..", jawab Nuri singkat.

***

Nuri memegang handphone milik ibunya. Dia meminjam sebentar. O iya, Nuri kelas 2 SMP. Bapaknya sudah meninggal saat Nuri kelas 5 SD.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline