Bisnis Internasional merupakan suatu kegiatan perdagangan yang dimana dalam kegiatannya ini dalam lingkup luar dalam artian bisnis di suatu negara ke negara lain.
Tidak hanya antar bisnis di satu negara saja yang memiliki etika bisnis, bisnis internasional juga memiliki etika bisnis yang harus dilakukan dan di taati oleh setiap entitasnya. Etika bisnis internasional merupakan suatu pedoman atau etika ketika berbisnis yang mengatur tata cara dan perilaku seluruh anggota perusahaan yang harus dilakukan sesuai dengan norma etika internasional dan berdasar dari aturan yang telah dibuat.
Faktor diadakannya etika bisnis internasional ini untuk mencegah terjadinya konflik antar pebisnis, kemudian tentunya untuk melindungi norma yang disepakati oleh kedua belah pihak yang berbisnis agar tidak terjadi kecurangan dan semacamnya, dan juga agar terjadi simbiosis mutualisme.
Dengan adanya bisnis internasional maka yang sebelumnya komoditas di suatu negara tersebut minim, maka akan gampang karena adanya bisnis internasional. Keuntungan dari bisnis internasional adalah menambah keuntungan serta dapat memperluas pasar.
Bisnis internasional memang tidak dapat dihindarkan. Hal yang melatarbelakangi terjadinya antara lain keterbatasan sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Ketidakmerataan ini menyebabkan tidak ada satupun negara yang dapat memenuhi seluruh kebutuhannya hanya dengan bergantung pada negara mereka sendiri, sehingga mereka perlu untuk melakukan hubungan bisnis dengan negara lainnya.
Selain itu era globalisasi yang membawa dampak perubahan terhadap gaya hidup setiap bangsa juga melatarbelakanginya. Kemudian Kemajuan teknologi ini dapat telah membuka akses hubungan yang lebih luas dan kecenderungan negara maju menghasilkan produk yang berteknologi tinggi dengan memanfaatkan pasar negara berkembang.
Akan tetapi, dalam melakukan bisnis internasional tentunya isu-isu etis di dalamnya tidak dapat dihindarkan. Salah satu topik yang termasuk dalam etika bisnis internasional adalah dumping produk.
Dumping dapat terjadi ketika perusahaan menjual barang-barangnya dengan harga lebih rendah dalam pasar luar negeri dibandingkan dengan negara asalnya. Praktek dumping produk merupakan perilaku yang tidak etis dikarenakan melanggar etika pasar bebas. Siapa yang merasa terbebani terhadap praktik dumping? Tentunya bukan hanya para konsumen.
Akan tetapi juga para produsen dari produk yang sama pada negara yang mempraktekkan dumping. Isu etis lainnya dalam bisnis internasional adalah masalah korupsi dalam taraf internasional. Korupsi dalam bisnis tentu tidak hanya terjadi pada taraf internasional.
Masalah korupsi dapat menimbulkan kesulitan moral besar bagi bisnis internasional, dikarenakan di suatu negara bisa saja dipraktekkan sesuatu yang tidak bisa diterima oleh negara lain. De George mengemukakan terdapat empat alasan mengapa praktik suap atau korupsi harus dianggap tidak bermoral, yaitu:
1. Alasan pertama dan paling penting yaitu praktik suap melanggar etika pasar.