Lihat ke Halaman Asli

Azzahra Apriliana M

Seorang Mahasiswa Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama

Paradigma Baru dalam Pembelajaran: Membangun Generasi Berfikir Kritis

Diperbarui: 12 Januari 2025   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

     Di era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, pendidikan menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan. Di tengah perubahan dunia yang semakin dinamis, kemampuan berfikir kritis menjadi salah satu keterampilan yang sangat diperlukan. Adapun keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi abad globalisasi ini yaitu dengan 4C : Critical Thinking and problem Solving Skills, Collaboration Skills, Communication Skills, Creativity and Innovations Skills. 

     Salah satu keterampilan yang sangat diperlukan dalam menghadapi abad globalisasi ini adalah keterampilan atau kemampuan untuk berfikir kritis. Berfikir kritis menurut Dewis adalah sebuah proses aktif dimana seseorang dapat memikirkan berbagai hal untuk kepentingan dirinya sendiri dan tidak mudah untuk menerima berbagai hal dari orang lain. Dalam membangun generasi berfikir kritis tentunya tidak ada hal yang instan begitu saja, maka diperlukan langkah langkah untuk dapat membangun generasi berfikir kritis. 

Langkah Membangun Generasi Berfikir Kritis

Diantaranya:

1. Mendorong Budaya Bertanya 

Yang mana guru dan orang tua perlu menciptakan lingkungan dimana siswa merasa nyaman dan yakin untuk bertanya tanpa siswa tersebut takut salah. 

2. Melatih Kemampuan Analisis dan Refleksi 

Dimana peran guru yaitu mengajak siswanya untuk menganalisis informasi serta merefleksikan proses belajar mereka .

3. Mengembangkan Diskusi Kritis 

Metode FGD (forum Group Discussion) cocok digunakan untuk bisa membangun nalar berfikir kritis. Dengan mengembangkan Diskusi Kritis ini mampu melatih siswa untuk bisa mengungkapkan ide ide, argumen argumen dan dapat mencari penyelesaian masalah. 

4. Mengintegrasikan Pemecahan Masalah 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline