Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul mufidah

Tugas Etika Profesi Keguruan

Teladan Abadi

Diperbarui: 10 Maret 2020   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dialah seorang teladan bagi semua orang, mulai dari manusia terdahulu hingga sekarang. Sebagai panutan menuju masa depan yang cerah, ketawaduk an kepadanyalah yang akan membuahkan hasil yang barokah dan ilmu yang bermanfaat hingga di akhirat kelak. Beliau juga suri tauladan bagi seluruh umat dan manusia di bumi ini, yaitu Nabi Muhammad Saw. Bukan hanya sekedar sebagai pemimpin umat, melainkan beliau adalah sosok guru yang menjadi panutan bagi umatnya, bagi generasi-generasi dimasa kini hingga generasi yang akan datang.
 Siapakah guru itu?
 Guru adalah beliau yang memberikan kita ilmu dan yang selalu bersuka relawan dengan ikhlas untuk mencerdaskan anak bangsa, guru bukan hanya yang ada di sekolah, ibupun merupakan madrasah pertama bagi seorang anak. Dimana nanti karakter dan sifat anak akan tergantung pada yang mengajarinya. Beliau adalah orang yang tidak pernah mengucap letih terhadap setiap kenakalan anaknya, yang selalu berusaha untuk terus mendidik anak-anaknya hingga menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara.
 Sedangkan guru yang disekolah adalah orang kedua kita, pahlawan tanpa tanda jasa setelah kedua orang tua kita.  Ada banyak yang berfikir jika guru disekolah adalah pahlawan pertama kita, namun kembali diingat jika dirumah juga ada orang tua yang mendidik sejak dini, sejak lahir mulai dari mengajari untuk berjalan sebagainya. Itu salah satu penghargaan untuk seorang ibu yang membesarkan seorang anak dengan baik dan beliau adalah dua guru tanpa tanda jasa penerus baginda Nabi Muhammad Saw. Yang bukan hanya berkedudukan sebagai nabi kita, melainkan beliau juga seorang guru kita yang harus kita teladani, dan juga menjadi panutan bagi masyarakat hingga pada masyarakat terakhir sebelum kiamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline