Diskalkulia adalah kesulitan belajar anak dalam memahami angka dan hitungan, mereka cenderung kesulitan memecahkan soal matematika dasar, dan segala hal yang berkaitan dengan angka dan hitung-hitungan. Mereka membutuhkan usaha yang lebih keras ketika belajar matematika. Namun, kesulitan ini tidak disebabkan oleh tingkat kecerdasan (intelegensi) yang kurang atau rendah, melainkan disebabkan oleh beberapa faktor, yakni: faktor genetik, bayi prematur, ada masalah dalam ibu atau bayi saat dikandungan atau setelah melahirkan, ibu mengosumsi obat-obatan, minuman beralkohol, merokok, atau apapun yang berdampak pada perkembangan bayi sejak dikandungan.
Kasus anak diskalkulia ini seringkali tidak mendapatkan pertolongan seharusnya, hal ini disebabkan karena guru dan orangtua yang kurang teredukasi mengenai gangguan ini. Kesulitan anak dalam memahami matematika seringkali dianggap memiliki kecerdasan rendah, padahal hal tersebut tidak ada hubungannya, dan diskalkulia ini juga tidak berhubungan dengan jenjang pendidikan seseorang. Anak dengan gangguan ini sebenarnya memiliki kurang lebih tingkat kecerdasan yang sama dengan anak-anak lainnya, hanya saja mereka membutuhkan teknik pengajaran khusus agar lebih mudah memahami pelajaran matematika yang diberikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H