Adiwiyata secara umum merupakan program yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk mendorong pendidikan lingkungan di sekolah. Tujuan dari kegiatan tersebut yakni menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Program ini melibatkan berbagai kegiatan, seperti penghijauan, pengelolaan sampah dan pengajaran tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Mengacu pada hal ini SMP Negeri 17 Malang yang juga mempunyai misi untuk melestarikan lingkungan, berupaya membuat program-program yang dapat menunjang misi tersebut. Kegiatan ini sudah beberapa kali di laksanakan oleh SMP Negeri 17 Malang bersama guru dan siswa.
Di awal bulan November nanti dari dinas lingkungan mengadakan penilaian terhadap sekolah sekolah di kota malang yang sudah menerapkan program adiwiyata, salah satunya adalah SMP Negeri 17 Malang ini.
Kegiatan yang dilakukan dinas lingkungan hidup ini bertujuan untuk terus melestarikan kecintaan terhadap lingkungan di tingkat sekolah serta mengapresiasi kecintaan mereka terhadap lingkungan sekitar.
SMP Negeri 17 Malang, memiliki program ekstrakurikuler khusus menangani adiwiyata. Kepala sekolah SMP Negeri 17 Malang, mulai menggerakkan guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan adiwiyata ditengah kesibukan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Mahasiswa praktikum (PPL) Universitas Islam Raden Rahmat Malang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
pada hari jum'at, 23 Oktoer 2024, kegiatan diawali dengan membersihkan seluruh lingkungan sekolah oleh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler adiwiyata beserta siswa yang lainnya. Para dewan guru beserta mahasiswa praktikum (PPL) juga ikut serta dalam kegiatan pembersihan tersebut serta mengawasi dan mengarahkan para siswa.
Elda Venus Safitri, atau yang biasa disapa Elda adalah seorang siswi kelas IX SMP Negeri 17 Malang yang mana dia merupakan ketua kelompok kerja konservasi air. Dalam wawancara, Elda mengungkapkan bahwa, kegiatan-kegiatan adiwiyata dilaksanakan secara bertahap, yang mana diawali dengan pembersihan lingkungan, pembersihan dan pengisian kolam, penanaman kembali tanaman-tanaman di taman serta pengisian kolam air dengan ikan-ikan.
Siswa yang mengikuti ektrakurikuler adiwiyata dibagi dalam beberapa kelompok kerja (Pokja), diantaranya ialah pokja kebersihan sanitasi dan drainase, pokja pengelolaan dan ulang sampah, pokja penerapan PRLH (Pendidikn dan Rekayasa Lingkungan Hidup) untuk masyarakat, jejaring kerja dan komunikasi, kemudian juga ada pokja kampanye dan publikasi, pokja konservasi energi, pokja inovasi PRLH (Pendidikan dan Rekayasa Lingkungan Hidup), pokja penanaman, pemeliharaan dan pembibitan pohon, serta yang terakhir yaitu pokja konservasi air.
Para siswa yang tidak mengikuti ekstra Adiwiyata cenderung memiliki keterlibatan yang lebih rendah dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mendapatkan pembinaan khusus terkait tanggung jawab lingkungan dan kurang terpapar pada kegiatan-kegiatan yang mendukung budaya peduli lingkungan.
Akibatnya, sebagian besar tugas lingkungan hanya menjadi tanggung jawab kelompok tertentu, sehingga upaya menjaga lingkungan sekolah belum menjadi tanggung jawab bersama seluruh siswa.