Lihat ke Halaman Asli

Sekilas Sejarah SMP Negeri 17 Malang

Diperbarui: 29 Oktober 2024   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis : Zahrotul Amalia

Narasumber : Muhammad Soleh, S.Pd (Waka Kurikulum)

SMP Negeri 17 Malang didirikan pada tahun 1992, ketika jumlah sekolah menengah pertama di wilayah tersebut belum sebanyak saat ini. Pada bulan September 1992, SMP Negeri 17 Malang mulai menempati gedungnya sendiri yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Tanjung Priok No. 170, Sukun, Malang. Setelah berdiri, sekolah ini terus berkembang hingga meluluskan angkatan pertamanya.

Pada tahun-tahun setelah 1992, pihak sekolah mulai memikirkan ciri khas yang dapat menjadi identitas SMP Negeri 17 Malang. Kemudian lahirlah istilah "ESASHAKA," sebuah singkatan dari bahasa Sansekerta yang menjadi simbol identitas sekolah hingga saat ini. ESASHAKA merupakan singkatan dari "Eka," yang berarti satu, "Sapta," yang berarti tujuh, "Sasana," yang berarti tempat, dan "Hamarsudi Kawruh," yang berarti menuntut ilmu. Secara keseluruhan, ESASHAKA menggambarkan SMP Negeri 17 Malang sebagai tempat untuk menuntut ilmu dan telah menjadi identitas yang melekat pada sekolah ini.

Pembangunan sekolah terus berlanjut, terutama pada awal tahun 2000-an ketika area sekolah diperluas. Dalam perjalanan waktu, SMP Negeri 17 Malang telah mengalami lebih dari sepuluh kali pergantian kepala sekolah. Beberapa kepala sekolah yang pernah memimpin di antaranya adalah Dra. Retno Astuti (1992-1993), Drs. Mudjiono (1993-1995), Dra. Hj. Kamsinah (1995-2000), Drs. Burhanuddin, M.Pd (2000-2002), Drs. Hj. Waris Santosa (2002-2003), Drs. Bambang Widarsono, M.Pd (2003-2005), Drs. Sulistyo Adji, M.Pd (2005-2012), Anis Isrotin, M.Pd (2012-2013), Sumaryono, S.Pd, M.Pd (2013-2015), Drs. Syamsul Arifin, M.Pd (2015-2016), Drs. H. Musthafa, M.Pd.I (2016-2021) dan Saiful Arif, M.Pd (2021-sekarang).

Masyarakat sekitar menyambut baik kehadiran SMP Negeri 17 Malang, karena sekolah ini memungkinkan anak-anak mereka untuk menempuh pendidikan tanpa harus pergi jauh. Pada tahun ajaran 2023/2024, SMP Negeri 17 Malang mulai ditetapkan sebagai sekolah penggerak. Kepala sekolah SMP Negeri 17 Malang saat ini, bapak Saiful Arif, M.Pd, juga merupakan seorang guru penggerak, yang berperan sebagai koordinator dalam program penggerak di wilayahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline