Posisi geografis Indonesia yang terletak pada tiga lempeng bumi ( Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik) memberikan dampak yang menguntungkan dari segi sumber daya alam seperti minyak bumi, batu bara, lautan yang luas, hutan, dan sebagainya. Namun juga menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan dari segi kerawanan terhadap bencana alam.
Pergerakan ketiga lempeng tektonik tersebut dan dua lempeng lainnya, yakni laut Philipina dan Carolina menyebabkan terjadinya gempa-gempa bumi di daerah perbatasan pertemuan antar lempeng dan juga menimbulkan terjadinya sesar-sesar yang selanjutnya menjadi daerah pusat sumber gempa juga.
Maka dari itu Jum'at 13 September 2024, Praktik Pengalam Lapangan (PPL) dari Universitas Raden Rahmat Malang Membuat Program Siap Siaga Bencana Gempa yang di lakukan oleh kelas 7 di SMPN 17 Malang untuk mengurangi kemungkinan terjadinya korban. Untuk menguji rencana penanggulangan bencana tersebut, dibuatlah sebuah simulasi siap siaga bencana gempa yang sistemik dengan mengikuti rambu-rambu tanggap darurat yang telah dibuat.
Untuk membantu peserta melihat secara tepat apakah mekanisme yang telah dibuat dapat membentuk rencana penanggulangan bencana, maka dimanfaatkanlah pengalaman dan analisis dalam ruang. Dalam menentukan tindak lanjut yang diperlukan, maka dari itu dilakukan suatu simulasi siap siaga bencana gempa dan keberhasilan pelaksanaannya sangat tergantung kepada partisipasi peserta didik.
Program siap siaga bencana gempa yang berbasis peserta didik, diarahkan pada peserta didik yang tinggal di daerah rawan bahaya untuk dapat menyampaikan informasi dan bertindak secara cepat dan tepat untuk mengurangi risiko bencana yang dihadapi.
Program siap siaga bencana gempa yang berbasis Peserta Didik juga mengacu kepada beberapa elemen dan kunci yang teridiri dari pengetahuan tentang risiko, pemantauan dan pelayanan peringatan, penyebarluasan dan komunikasi informasi peringatan bencana, sehingga kesiapan dan kemampuan untuk menanggulangi risiko dan dampak bencana yang terjadi bisa dimengerti oleh peserta didik.
Sebelum melakukan simulasi peserta didik di beri pembelajaran perihal letak geografis, dampak dari letak geografis dan yang terpenting banjir, tsunami, dan gempa bumi. Langkah selanjutnya peserta didik belajar cara untuk mengatisipasi apabila terjadi bencana seperti arahan sesuai jalur evakuasi dan titik kumpul yang sudah di siapkan sehingga untuk sistem simulasi bisa berjalan dengan lancar.
Pada pelaksaannya peserta didik terlihat sangat antusias, mereka mengikuti setiap langkah langkah mitigasi seperti yang telah di sampaikan sebelumnya. Mitigasi ini di laksanakan di 2 kelas yaitu 7 C dan 7 H. Setelah simulasi dilaksanakan peserta didik diberi lembar kerja peserta didik ( LKPD ) untuk mendeskripsikan simulasi mitigasi bencana yang telah mereka lakukan dalam tulisan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H