Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan kurang lebih selama satu tahun, memukul hampir semua sektor usaha. Dan pada akhirnya menimpa para pekerja dan menjadi masalah bagi pemerintah. Hingga pada Rabu(7/4/2021), Indonesia melaporkan terdapat 1,55 juta kasus Covid-19. Sementara itu, sebanyak1,39 juta pasien diantaranya telah dinyatakan sembuh dan 42.064 pasien lainnya dinyatakan telah meninggal dunia.
Dengan tingginya angka infeksi tersebut kehadiran vaksin corona sangatlah dianggap penting dalam menghentikan laju perkembangan virus corona. Vaksin Covid-19 dinyatakan telah siap pada akhir tahun 2020 lalu. Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ada harapan bagi vaksin Covid-19 untuk siap di akhir tahun ini.
Sehingga harus dapat disyukuri bahwa vaksinasi Covid-19 sudah bisa dimulai dengan relatif cepat oleh pemerintah. Pasalnya seluruh lapisan rakyat wajib mendungkung program vaksinasi agar segera tercipta herd-immunity atau kekebalan kelompok dinegara kita," dikutip dari keterangan resmi Rakerkonprov Apindo DKI Jakarta dengan mengambil tema "Peluang danTantangan Dunia Usaha Pasca Berlakunya UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, dan Dimulainya Vaksinasi Covid-19, dikutip Kamis (1/4/2021).
Sebelumnya, asal menurut manakah vaksin pertama kali yg datang pada Indonesia? Dikutip menurut helath.detik.com, vaksin Corona pertama pada Indonesia merupakan protesis Sinovac Biotech. Perusahaan Sinovac BioTech merupakan farmasi China yang menyebarkan vaksin COVID-19 mereka bernama CoronaVac.
Selama 2 dasa warsa terakhir, Sinovac sudah menyebarkan dan menjual enam vaksin yang dipakai insan dan satu vaksin hewan. Di antaranya merupakan vaksin hepatitis A & B, influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi),vaksin gondok, & vaksin rabies anjing. Sinovac pula sudah mencapai banyak tonggak pengembangan signifikan termasuk menyebarkan vaksin H1N1 pertama pada global dalam 2009.
Seberapa digdaya vaksin Corona Sinovac? Masih sama dikutip menurut health.compas.com bahwa uji klinis vaksin Corona Sinovac dilakukan pada beberapa negara termasuk Indonesia. Kala itu uji klinis vaksin COVID-19 ini sempat tidak boleh ad interim pada Brasil lantaran adanya informasi terkait kasus keamanan.
Namun, belakangan peristiwa tadi dipastikan tidak berkaitan menggunakan vaksin COVID-19. Hingga kini, uji klinis vaksin Corona Sinovac pada Indonesia telah hingga dalam penyampaian data interim report uji klinis fase III ke BPOM & dinyatakan aman.
Beberapa saat lalu, laporan uji klinis vaksin Corona Sinovac pula memicu respons imun empat pekan usai suntik. Temuan Sinovac dimuat pada makalah peerreviewed pada jurnal medis The Lancet Infectious Diseases dari output uji klinis fase I dan fase II vaksin COVID-19 pada China yang melibatkan lebih menurut 700 peserta.