Lihat ke Halaman Asli

Zahro fi

College student

Tim KKN XII Unisnu Desa Krapyak Sulap Sampah Dapur Menjadi Magot

Diperbarui: 3 Maret 2022   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim KKN XII Unisnu Desa Krapyak telah mengubah sampah dapur menjadi Magot (Selasa, 02/02/2022).

Sampah dapur atau limbah dapur menjadi salah satu sampah organik yang sering menimbulkan bau yang tidak sedap. Selama ini sampah dapur atau limbah dapur masih di campur dengan sampah anorganik. Dan ada juga sebagai pakan ternak, Contohnya: Ayam, Lele. Di perkotan sampah dapur atau limbah dapur belum dikelola dengan dengan baik atau masih tercampur. Sampah dapur jika diolah maka akan memberikan manfaat ekonomi yaitu memberikan pemasukkan berupa cuan atau uang.

img-20220303-wa0027-6220798ae2d60e4bc566edc2.jpg

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah sampah dapur sebagai pakan untuk budidaya maggot. Maggot atau larva dari lalat Black Soldier Fly (Hermetia Illucens, Stratimydae, Diptera) atau BSF. Ukuran larva BSF ini lebih panjang dan besar dari larva pada umumnya. BSF tidak menularkan bakteri, penyakit, bahkan kuman kepada manusia.

Tim KKN XII Unisnu Desa Krapyak telah mengubah sampah dapur menjadi Magot. Adapun cara pembuatannya dengan menggunakan 1 liter air, 3 kg dedak, 2 botol Yakult, air cucian beras, royko, dan sampah dapur seperti sayur, buah-buahan, sisa makanan dan lain sebagainya.

img-20220303-wa0029-622079b731794965485101e6.jpg

Semua bahan tersebut dijadikan 1 wadah dan diaduk agar sampah dapur dapat memancing pertumbuhan telur magot dan yakult berguna menghasilkan bakteri baik dan magot yang dihasilkan berprotein tinggi dan berkualitas. Setelah itu wadah ditutup rapat dan dibuka kembali setelah 1 minggu. Kemudian magot yang telah tumbuh dan menetas diberi pakan berupa sampah dapur agar magot dapat tumbuh dan berkembang.

img-20220303-wa0028-6220799ee2d60e2e4b73e262.jpg

Ketika Usia Magot mencapai 45 hari dan mengering berwarna hitam dapat dijual dengan harga yang lumayan tinggi. Hal ini dikarenakan magot bermanfaat sebagai pakan ternak super penuh nutrisi, pupuk dan pengurai sampah.  

Nasirin selaku Anggota Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan dengan sekali pembuatan magot sudah dapat berkembang biak dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Zahro Tim KKN XII UNISNU desa Krapyak “Pembuatan magot ini sangat mudah sehingga dapat ditiru dan bahan yang digunakan gampang ditemui dan murah. Dengan sekali percobaan pembuatan magot ini sudah berhasil serta menghasilkan ratusan mungkin ribuan magot.” Ujarnya

Ratih Tim KKN XII UNISNU Desa Krapyak mengungkapkan sampah dapur yang dimanfaatkan menjadi magot sangat membantu ekonomi serta mengurangi penumpukan sampah.

Nisa Tim KKN XII UNISNU Desa Krapyak “hasil panen magot meraup harga yang cukup fantastis hal ini dapat menjadi ladang usaha dengan modal yang sedikit. Setelah mencoba dan mengetahui hasil dari magot ini saya sangat termotivasi membuat ternak magot.”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline