Desa Sumberdem terletak di daerah dataran tinggi lereng Gunung Kawi, memiliki potensi dalam sektor pertanian dan pekebunan akibat curah hujan yang tinggi dan tingkat kesuburan tanah yang baik. Selain kopi sebagai komoditas utama, warga desa Sumberdem juga menanam berbagai jenis tanaman di pekarangan rumah seperti sayur-sayuran dan rempah-rempahan yang disebut dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Upaya tersebut dilakukan untuk menyukseskan program Desa Berseri yang diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur dan mengangkat tema kebersihan, kesehatan, serta kelestarian lingkungan desa. Dusun Ngemplak yang menjadi dusun kawasan KRPL menyediakan Green House sebagai taman edukasi sayur-sayuran, sementara dusun Duren Gede menyediakan Taman Toga sebagai taman edukasi tanaman obat keluarga (Toga) seperti rempah-rempahan.
“Melihat hal ini, kami mempunyai ide untuk melakukan penamaan tamanan KRPL dan Toga untuk memudahkan masyarakat mengenali masing-masing jenis tanaman serta kegunaannya,” ujar Nico Nade Fansinatra, ketua tim KKN Membangun Desa Universitas Negeri Malang desa Sumberdem 2022.
“Akan tetapi, ide tersebut berkembang menjadi pembuatan barcode digital ketika kami mengetahui bahwa Desa tengah mengikuti lomba Desa Berseri. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan teknologi sehingga diharapkan masyarakat semakin terbiasa dalam menghadapi era digitalisasi ini,” lanjutnya.
Pembuatan barcode dilakukan pada 110 jenis tanaman yang ada di Green House dan Taman Toga. Informasi yang muncul ketika barcode dipindai adalah berupa nama, nama latin, gambar, serta kegunaan/khasiat tanaman. Nico menambahkan, “Sebagai alternatif bagi masyarakat yang memiliki kesulitan akses, baik masalah jaringan ataupun gadget, kami juga mengadakan poster dan katalog berbentuk cetak yang berisi informasi serupa.”
