Lihat ke Halaman Asli

Yosfira Azzahra

mahasiswa / corporate slave

Curhat Orang Tua Sekolah Daring Hanya Memberikan Banyak PR untuk Orang Tua Bukan Anak!

Diperbarui: 7 Juni 2021   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bekasi - Selama Pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun belakang, semua pembelajaran di sekolah menggunakan daring ( dalam jaringan ). Setiap orang tua siswa harus menyediakan gadget, laptop dan juga paket internet. Tak hanya itu, Orang tua juga harus mendampingi putra - putrinya selama pembelajaran online. inilah yang merepotkan. Khususnya, orang tua yang gaptek maupun sibuk bekerja.

Ibu Lia yang  merupakan seorang pedagang toko klontong dan juga sayuran merasakan betul repotnya pembelajaran daring. Sebagai seorang pedagang yang hari - harinya harus menjaga warung dari pagi hingga malam kini ditambah kesibukannya dengan mendampingi anaknnya selama daring.

Tak hanya soal waktu, teknologi juga menjadi kendala tersendiri. Kebanyakan masih awam dalam menggunakan Gadget. Bagi Ibu Lina, pelajaran menjadi ribet dan merepotkan . Materi tanpa ada penjalasan susah.

" Penjelasan tidak ada, Video tidak ada hanya kirim - kirim tugas dan materi di Whatsapp grup" ujar ibu Lia orang tua Wail Akbar, Siswa SDN Wanasari 15 Cibitung Bekasi.

Ia mengaku tidak suka pembelajaran menggunakan daring. Sebab, bukan anak yang belajar, justru orang tuanya. Kebanyakan anak belum memahami materi yang diberikan secara online. Yang biasanya bisa bekerja cepet, kali ini harus diganggu mengurus sekolah anak. Tak hanya ia, banyak dari para tetangga - tetangganya juga mengeluh, pekerjaan jadi tertanggu.

" Sudah! pokoknya lebih baik sekolah tatap muka, anak pergi ke sekolah saya berjualan kalau begini lama-lama saya yang lulus sekolah dasar lagi karna terlalu banyak PR yang dikerjakan orang tua" Keluhnya.

Tak dipungkiri, kerinduan anak-anak terhadap sekolah tatap muka sudah sangat dirasakan. Sebab, sudah hampir 2 tahun  mereka menjalani pembelajaran daring. Beberapa anak sudah mulai bosan belajar dari rumah. Menurut bu Lia, solusinya adalah guru melakukan pembelajaran secara video call.  Hal itu sangat membantu bagi anak-anak. Sebab, di situ mereka bisa melihat teman-temannya. Dengan begitu, ini menjadi salah satu cara untuk menghilangkan kebosanan dan melepas rindu terhadap teman-temannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline