Di era digital saat ini, perkembangan teknologi yang semakin maju dengan kecanggihannya telah menjadi bagian dari berbagai aktivitas manusia di bidang ekonomi, pendidikan dan teknologi. Kebijakan baru yang inovatif dan strategis sangat dibutuhkan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari sumber daya manusia, institusi, departemen hingga pengembangan kurikulum yang kreatif dan inovatif .Meskipun bangsa Indonesia pernah menjadi negara jajahan, namun seiring dengan kemajuan era digital, jangan lupakan nilai-nilai Pancasila yang dituturkan oleh para pendahulu kita yang mempersatukan bangsa Indonesia.
Meskipun tidak dapat kita pungkiri di era digital saat ini, namun dampaknya sangat signifikan dalam lingkup kehidupan. Misalnya di dunia pendidikan, laptop atau handphone digunakan saat ujian, mulai dari kertas fotokopi, penyimpanan data mulai dari tumpukan kertas, sehingga memakan banyak tempat, tapi sudah e-mail, handphone, dll. Dari segi ekonomi misalnya dari pertanian digunakan hewan (kerbau) untuk membajak sawah, sekarang digunakan mesin bajak.
Perubahan penuaan membawa efek fisik yang luar biasa, misalnya di pabrik-pabrik seperti polusi udara menimbulkan banyak penyakit baru yang sebelumnya tidak ada penyakit, seperti tumor, kanker dll. Pengaruh terhadap cara hidup, cara hidup, mentalitas yang mengutamakan materi. Efek psikologis lainnya adalah munculnya kebiasaan konsumsi yang berlebihan dan kecanduan hingga teknologi seperti B.
Kebutuhan listrik, handphone, komputer dan alat bantu teknologi canggih lainnya untuk sepenuhnya memenuhi era digital ini agar generasi muda tidak pernah mudah terprovokasi, walaupun banyak arus yang mempengaruhi kehidupan bangsa ini datang dari luar sedangkan kita di dasar negara kita, yaitu H.Pancasila, dan perhatikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kami mendidik siswa kami sejak kecil hingga dewasa atau dari sekolah playgroup hingga perguruan tinggi agar siswa kami memahami sejak dini apa itu Pancasila dan bagaimana penerapannya sehari-hari.
Di era digitalisasi saat ini, bangsa Indonesia harus mereformasi sektor pendidikan dengan menciptakan sistem yang tepat. Seperti yang kita lihat saat ini, ada sedikit penurunan jiwa Pancasila di kalangan pelajar dan juga penurunan moral di kalangan pelajar dan masyarakat pada umumnya, misalnya banyak tawuran antar pelajar, banyak menyontek saat ujian, mabuk-mabukan. di kalangan pelajar, peredaran narkoba yang semakin marak baik di kalangan pelajar maupun di masyarakat, toleransi antar sesama dan sesama mulai berkurang.
Oleh karena itu, selain peran agama, siswa juga harus ditanamkan nilai-nilai pancasila yang juga sangat berperan dalam mengisi jiwa siswa sebagai manusia yang berakhlak mulia dan berjiwa pancasila. Pendidikan Indonesia harus dirancang dan direncanakan sebaik mungkin agar peserta didik dapat memenuhi potensi dirinya sesuai dengan harapan dan tujuan bangsa Indonesia, tanpa melemahkan suasana kebebasan dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik.
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menopang prinsip-prinsip kehidupan bernegara. Pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan dijelaskan secara rinci dalam pasal-pasalnya, yang berarti bahwa nilai-nilai Pancasila adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan, hukum. dan politik. , ekonomi, seni budaya dan masyarakat.
Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik, yaitu menjadi warga negara yang baik. warga negara yang mengetahui bagaimana mampu, mau dan melaksanakan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara 4 bangsa. Bangsa ini membutuhkan generasi yang benar-benar mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, karena semakin hari nilai-nilai Pancasila semakin terlihat meninggalkan tanda-tanda kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H