Masih kah kau berjalan di tempat
Dimana aku selalu menjadi pangeran berkudamu?
Masih kah kau telurusi ruang waktu dengan
Logika dan rasa yang kita ciptakan bersama?
Tanpa kau tampikan
Kau selalu saja mencuri perasaanku
Dengan senyumanmu yang tak terelakan
Kau bagai angin yang berhembus
Mengelilingiku dengan kekosongan
Pikiranku,
Dan nuraniku