Kebersihan merupakan salah satu komponen kehidupan yang penting untuk kita jaga apalagi di era new normal seperti saat ini. Salah satu aspek kebersihan yang penting yaitu pengolahan sampah kita.
Pengolahan sampah merupakan suatu kegiatan yang sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan terjaga. Salah satu kegiatan pengolahan sampah yaitu komposting. Komposting adalah sebuah program untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk tanaman dengan cara mencampurkan sampah-sampah dapur seperti sayur-sayuran, buah-buahan ditambah -daun kering dengan perbandingan 1:1 ke dalam wadah pembuatan kompos yang disebut komposter.
Manfaat-manfaat dari proses komposting yaitu mengurangi sampah rumah tangga sebanyak 60%, memperbaiki kualitas dan kimia tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan, lingkungan menjadi bersih, sehat dan indah, serta menyelamatkan bumi dari kerusakan.
Dalam rangka meningkatkan dan menjaga tingkat kebersihan di area Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2021/2022 mencanangkan alat pencacah daun kering yang dapat mempermudah warga di kelurahan pedalangan untuk mengorganisir sampah daun kering mereka secara mandiri serta membantu warga menghasilkan pupuk kompos mereka sendiri.
Alat pencacah daun kering terinspirasi dari pengaduk cat kemudian dilakukan proses drilling menggunakan mesin bor untuk bisa disematkan beberapa baut yang berperan sebagai mata pisau guna menghaluskan daun kering.
Setelah selesai proses drilling, alat pencacah daun kering dapat langsung digunakan. Cara penggunaanya yaitu gunakan alat layaknya mata bor pada mesin bor.
Pada Minggu (07/02/2022), mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang bertempat di Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang melakukan penyerahan alat pencacah daun kepada warga setempat sekaligus menjelaskan proses pembuatan serta cara penggunaannya.
"Memang sampai saat ini RW 03 Kelurahan Pedalangan belum memiliki inventaris berupa alat pencacah daun kering sehingga sampah rumah tangga belum dapat terorganisir dengan baik. Harapannya, alat ini dapat meningkatkan tingkat kebersihan lingkungan kelurahan pedalangan khususnya area RW 03 serta dapat mengajak warga untuk membuat pupuk kompos secara mandiri" Ujar salah satu warga.