Museum Sri Baduga yang terletak di Jl. BKR No.185, Pelindung Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat memiliki 10 jenis koleksi. Salah satu koleksinya berupa "Ruang Kelas" yang terletak di ruang pameran lantai dua.
Ruang kelas merupakan salah satu bukti sejarah kolonialisme Belanda, sebagai bentuk penerapan Politik Etis atau Balas Budi. Terdapat empat jenis sekolah yang didirikan oleh pemerintah Belanda, yaitu Lager Onderwijs (Pendidikan Rendahan), Midleboar Ondewijs (Pendidikan Lanjut atau Pendidikan Menengah), Midleboar Ondewijs (Pendidikan Lanjut atau Pendidikan Menengah), dan Hooger Burger School atau HBS (Sekolah Warga Negara Tinggi). Sebagai langkah awal, pada tahun 1875 didirikan sekolah untuk tenaga pengajar di Bandung. Tujuan didirikannya sekolah selain untuk mencerdaskan bumi putera, juga untuk menambah tenaga kerja. Sebab sejak abad ke-19 Belanda mulai mendirikan industri di wilayah Hindia Belanda.
Berdasarkan kebutuhan, sistem kelas ini kemudian dibagi menjadi 2, yakni: sekolah kelas satu untuk kalangan bangsawan yang dipersiapkan untuk bekerja di bidang pemerintahan. Dan sekolah kelas dua untuk kalangan rakyat kebanyakan yang dipersiapkan sebagai calon pegawai rendah di bidang administrasi.
Menurut salah seorang tour guide museum, saudara Rizal, terdapat satu kelas lagi yang dikenal sebagai bangsa cacah. Bangsa cacah sendiri merupakan kaum yang tidak terlalu mendapat kesempatan untuk bersekolah, dan jika pun bersekolah, mereka tidak mengenakan pakaian atasan bagi pria dan hanya balutan kain untuk wanita. Dari segi fasilitas, mereka hanya dibekali sebuah papan tulis. Sistem pembelajaran di Sekolah Bumi Putera menggunakan metode pendidikan Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H