Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari pemahaman mengenai literasi keuangan. Literasi keuangan dan keuangan digital saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) demi mencapai masyarakat Indonesia yang sejahtera.
Literasi keuangan menurut OJK adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku dalam mengelola keuangan. Mencakup pemahaman tentang lembaga keuangan, produk, dan jasa keuangan, serta kemampuan untuk membuat keputusan finansial yang tepat.
Aspek-aspek keuangan yaitu; pemahaman tentang konsep dasar keuangan pribadi, pengetahuan tentang tabungan dan pinjaman, termasuk penggunaan kartu kredit, dan kemampuan memahami kondisi keuangan dan merubah pengetahuan menjadi perilaku yang tepat. Terdapat banyak sekali metode pengelolaan keuangan, beberapa diantaranya adalah metode 50/30/20, metode 4321, dan metode ala Li Ka-Shing yang membagi pendapatan menjadi 5 kelompok dana.
Lima mahasiswa IPB yang berasal dari jurusan berbeda-beda membentuk tim yang bernama BUKUANG mendapatkan kesempatan untuk memberikan pembelajaran dan pengalaman mengenai literasi keuangan di Kelurahan Situ Gede dengan sasaran Ibu-Ibu PKK Kelurahan Situ Gede melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM). BUKUANG memiliki beberapa program yang setelah rangkaian program ini selesai, sasaran akan mendapatkan output memiliki pengelolaan keuangan yang baik.
Dengan terlaksananya program BUKUANG ini dapat memberikan manfaat kepada Ibu-Ibu PKK Situ Gede dan harapannya program ini dapat terus berlangsung dan berkelanjutan untuk diajarkan kepada masyarakat luas yang ingin memiliki pengeluaran stabil, mempunyai perencanaan keuangan yang baik, dan menghemat pendapatan bulanan.
Penulis: Anita, Demas, Rifaldy, Salwa, Zahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H