Lihat ke Halaman Asli

Zahra Khalida

Mahasiswi

Di Balik Layar Kecerdasan Buatan Ada Ancaman dan Peluang yang Menanti

Diperbarui: 11 November 2024   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Kompas

Artificial Intelligence (AI), yang dulunya dianggap sebagai khayalan belaka, kini telah menjadi kenyataan dan mengubah pandangan dunia kita. Kemampuan AI dalam mengolah data dalam skala besar dan memecahkan masalah kompleks telah membuka pintu bagi inovasi yang tak terbatas. Namun, di tengah pesatnya perkembangan ini, muncul pertanyaan penting mengenai dampak AI terhadap kehidupan manusia, etika dalam pengembangan AI, serta tantangan yang harus dihadapi di masa depan.

Sebelum kita melanjutkan pembahasan, saya ingin berbagi pengalaman saya menggunakan kecerdasan buatan atau AI dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya, saya sama sekali tidak tahu apa itu AI. Saya baru mengerti setelah teman saya menjelaskan secara detail tentang kecerdasan buatan ini. Ia menceritakan bagaimana AI telah mengubah banyak aspek kehidupan kita sehari-hari, dari yang sederhana seperti rekomendasi film di aplikasi streaming hingga yang lebih kompleks seperti membuat program belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Sejauh ini platform AI yang saya gunakan hanya ChatGPT, Gemini AI dan CapCut. Ketiga platform tersebut memiliki peran sendiri-sendiri dalam kehidupan sehari-hari saya. Saya menggunakan ChatGPT hampir setiap hari untuk mencari menyelesaikan tugas-tugas, serta mencari sumber referensi yang saya butuhkan. Gemini AI juga membantu saya dalam menyelesaikan tugas saya karena formatnya yang rapih membuat saya mudah membacanya. Sedangkan CapCut memudahkan saya dalam mengedit video untuk diunggah ke media sosial dengan templatenya yang menarik dan beragam. Dari pengalaman ini, saya semakin yakin bahwa AI memiliki potensi besar untuk terus mempermudah dan memperkaya kehidupan manusia.

Sumber : Kompas

Dampak AI terhadap kehidupan manusia
Selain melihat manfaatnya, kita juga harus memahami konsekuensi yang mungkin timbul akibat perkembangan AI. Salah satu konsekuensi yang paling sering dibahas adalah potensi pengangguran massal. Seiring dengan semakin canggihnya AI, banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia kini dapat diotomatisasi. Hal ini tentu saja memunculkan kekhawatiran akan hilangnya lapangan kerja dan meningkatnya kesenjangan sosial.

Selain potensi pengangguran, berikut beberapa konsekuensi lain yang perlu diperhatikan:

  • Privasi
    Pengumpulan data dalam skala besar oleh AI dapat menjadi ancaman terhadap privasi individu. Data pribadi yang disalahgunakan dapat menyebabkan penipuan, diskriminasi, atau pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
  • Bias Algoritma
    AI dilatih menggunakan data yang ada, dan jika data tersebut mengandung bias, maka AI juga akan menghasilkan output yang bias. Hal ini dapat memperkuat ketidakadilan sosial dan diskriminasi.
  • Ketergantungan
    Ketergantungan yang berlebihan pada AI dapat membuat kita rentan terhadap gangguan sistem. Jika terjadi kegagalan sistem, dapat menyebabkan kerugian yang besar.
  • Autonomi Senjata
    Pengembangan senjata otonom yang menggunakan AI menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik bersenjata yang sulit dikendalikan.
  • Manipulasi Informasi
    AI dapat digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan dalam skala besar, yang dapat mengancam demokrasi dan stabilitas sosial.

Etika Kita sebagai Pengguna dalam Pengembangan AI
Meskipun kita mungkin tidak secara langsung terlibat dalam pembuatan algoritma AI, namun sebagai pengguna, kita memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk arah pengembangan dan penggunaan AI. Tindakan dan pilihan kita sehari-hari sebagai pengguna, secara tidak langsung, turut membentuk bagaimana AI belajar dan berkembang.

Sebagai pengguna, kita dapat berkontribusi pada pengembangan AI yang lebih etis dengan cara berikut:

  • Sadar akan Data Pribadi
    Kita perlu menyadari bahwa data pribadi kita sangat berharga dan dapat digunakan untuk melatih AI. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam membagikan data pribadi dan memahami kebijakan privasi dari layanan AI yang kita gunakan.
  • Memilih Layanan AI yang Bertanggung Jawab
    Kita dapat memilih untuk menggunakan layanan AI dari perusahaan yang transparan tentang praktik data mereka dan berkomitmen untuk mengembangkan AI yang etis.
  • Memberikan Umpan Balik
    Jika kita menemukan bias atau ketidakadilan dalam hasil yang dihasilkan oleh AI, kita perlu memberikan umpan balik kepada pengembang.
  • Menggunakan AI Secara Bertanggung Jawab
    Kita harus menggunakan AI untuk tujuan yang baik dan menghindari penggunaan AI untuk tujuan yang merugikan orang lain.
  • Mendidik Diri Sendiri dan Orang Lain
    Kita perlu terus belajar tentang AI dan berbagi pengetahuan kita dengan orang lain agar kita dapat menjadi pengguna AI yang cerdas dan kritis.


Contoh Penerapan Etika Pengguna:

  • Menolak informasi palsu
    Jika kita menemukan informasi palsu yang disebarluaskan oleh AI, kita harus menolaknya dan mencari sumber informasi yang lebih kredibel.
  • Menggunakan fitur privasi
    Kita harus memanfaatkan fitur privasi yang disediakan oleh layanan AI untuk melindungi data pribadi kita.
  • Membatasi penggunaan AI dalam pengambilan keputusan penting
    Kita tidak boleh sepenuhnya mengandalkan AI untuk mengambil keputusan yang sangat penting, seperti keputusan medis atau hukum.


Mengapa Etika Pengguna Penting?

  • Data adalah Bahan Bakar AI
    Setiap interaksi kita dengan AI, seperti pencarian di mesin pencari, rekomendasi di platform streaming, atau percakapan dengan asisten virtual, menghasilkan data. Data ini kemudian digunakan untuk melatih AI agar lebih cerdas dan relevan. Dengan demikian, data yang kita hasilkan secara tidak langsung membentuk perilaku AI.
  • Membentuk Pengembangan
    Preferensi dan kebiasaan kita sebagai pengguna akan memengaruhi keputusan pengembang AI tentang fitur apa yang akan dikembangkan dan bagaimana AI akan digunakan. Jika mayoritas pengguna lebih memilih fitur yang mengutamakan kenyamanan daripada privasi, maka pengembang mungkin akan lebih fokus pada pengembangan fitur tersebut.
  • Mendorong Penggunaan yang Bertanggung Jawab
    Dengan menggunakan AI secara bertanggung jawab, kita dapat mendorong pengembangan AI yang lebih etis dan bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, diperlukan juga upaya bersama dari berbagai pihak, seperti:

  • Pemerintah
    Membuat regulasi yang jelas terkait pengembangan dan penggunaan AI, serta melindungi privasi warga negara.
  • Perusahaan
    Mengembangkan AI yang etis dan bertanggung jawab, serta memastikan bahwa AI tidak digunakan untuk tujuan yang merugikan.
  • Peneliti
    Melakukan penelitian yang mendalam untuk memahami dampak AI dan mengembangkan solusi untuk mengatasi masalah yang ada.
  • Masyarakat
    Meningkatkan literasi digital agar masyarakat dapat memahami AI dan menggunakannya secara bijak.


Tantangan yang harus dihadapi di masa depan
Dalam menghadapi era AI yang semakin kompleks, kita perlu bersiap diri dengan berbagai tantangan yang akan datang. Pertanyaan mendasar mengenai etika, keamanan, dan dampak sosial dari AI perlu terus dikaji dan dibahas. Bagaimana kita dapat memanfaatkan potensi AI secara maksimal namun tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan? Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan masa depan kita bersama. Dengan pemahaman yang baik dan upaya bersama, kita dapat memanfaatkan potensi AI secara maksimal sambil meminimalkan dampak negatifnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline