Klaten (8/8/2023) - Desa Wisata Wayang Sidowarno terletak di wilayah Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten yang berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kota Surakarta. Desa Wisata Wayang ini memiliki peninggalan sejarah berupa Wayang Kulit dengan ciri khas bahan baku yang terbuat dari Kulit kambing, sapi, dan Kerbau. Wayang kulit adalah warisan budaya yang bernilai tinggi, karena merupakan sebuah seni kriya, dan penggabungan dari sastra, seni musik, sampai seni rupa. Wayang Kulit menjadi simbol budaya yang mana pada zaman dahulu Wayang merupakan bagian dari 10 warisan budaya Indonesia yang diakui oleh dunia. Nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam bentuk dan pola wayang sedikit banyak menggambarkan budaya masyarakat sekitar.
Desa wisata wayang memiliki potensi pariwisata yang unik dan patut dikembangkan secara lebih baik. Desa Wisata Wayang yang terletak di Desa Sidowarno dikenal sebagai tempat yang kaya akan warisan budaya Indonesia, terutama dalam proses pembuatan wayang kulit, kaligrafi, dan lain sebagainya. Namun, seiring berjalannya waktu, pengelolaan desa wisata ini mengalami tantangan, termasuk kurangnya perhatian terhadap aspek pengembangan, pemasaran, dan pemeliharaan.
Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II di Desa Sidowarno dengan berbagai ilmu disiplin yang dikuasai melakukan “Optimalisasi Pengelolaan Desa Wisata Wayang”. Program ini sesuai dengan tema KKN di Desa Sidowarno yaitu pemberdayaan masyarakat berbasis Sustainable Development Goals (SDGs). Optimalisasi desa wisata wayang termasuk ke dalam tujuan SDG’s no. 9 yang berkaitan dengan membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta membantu perkembangan inovasi. Dalam upaya optimalisasi pengelolaan pada Desa Wisata Wayang terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan diantaranya yaitu penyusunan rencana strategis, pelatihan dan pendidikan, pemasaran dan promosi, pengembangan ekonomi lokal, serta penerapan ekowisata.
Program kerja multidisiplin, ini dilakukan pada hari Selasa 8 Agustus 2023 yang dilaksanakan di posko mahasiswa KKN Tim II Undip. Kegiatan ini dihadiri oleh admin selaku pengelola website dari Desa Wisata Wayang. Dalam pelaksanaan kegiatan ini beberapa mahasiswa melakukan edukasi untuk membantu dalam pengembangan aspek digital dan aspek ekonomi. Dalam pelaksanaan program ini membantu dalam pengembangan pada aspek digital dan aspek ekonomi. Pada aspek digital dilakukan pemaparan materi dari Sugiyatmi selaku mahasiswi Teknik Komputer memberikan edukasi mengenai pengelolaan website sebagai upaya penyebaran informasi mengenai desa wisata wayang. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses mengunggah berita dari kegiatan desa wisata wayang itu sendiri, mahasiswa KKN membantu untuk mengkoordinasikan dengan sekretaris desa mengenai akun dan password dari website Desa Sidowarno. Pada aspek digital juga dilakukan pengelolaan media sosial akun instagram desa wisata wayang dengan pelatihan mengunggah postingan secara otomatis menggunakan canva yang dilakukan oleh Ignatius Wisang Puda Wijaya selaku mahasiswa Psikolohi. Pada aspek ekonomi dilakukan pemaparan materi oleh Ghelfira Kuni Izzataqi Putri selaku mahasiswi Ilmu Pemerintahan. Pemaparan materi diawali dengan definisi studi banding, studi banding yang baik untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, langkah-langkah studi banding.
Pada Rabu, 9 Agustus 2023, pelaksanaan program selanjutnya dilakukan oleh Tri Wijayanti selaku mahasiswi Rekayasa Perancangan Mekanik. Dalam program multidisiplin ini, Tri Wijayanti membuat desain untuk plang informasi Desa Wisata Wayang. Pembuatan desain dilakukan untuk mempermudah proses melukis/menggambar plang nama Desa Wisata Wayang. Pelaksanaan program juga dilaksanakan oleh Epan Rexky Pardede selaku mahasiswa Teknik Perkapalan. Dalam program multidisiplin ini, Epan mencari bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan plang yang berbahan dasar kayu. Kayu yang telah didapatkan diamplas dengan tujuan menghaluskan permukaan kayu dan diplitur untuk mengkilapkan dan mewarnai permukaan kayu.
Pada Kamis, 10 Agustus 2023, pelaksanaan pada program multidisiplin selanjutnya dilakukan oleh Maria Diva Armeisa selaku mahasiswi Sastra Inggris. Dalam program multidisiplin ini, diva membuat booklet dengan menerjemahkan storytelling. Pembuatan luaran ini dilakukan guna memberikan kemudahan bagi wisatawan asing berkaitan dengan informasi yang ada di Desa Wisata Wayang. Pelaksanaan program multidisiplin lain dilakukan oleh Zahra Irtawa selaku mahasiswi Akuakultur. Dalam program multidisiplin ini, zahra membuat peta Desa Wisata Wayang. Peta yang dibuat memberikan informasi mengenai lokasi-lokasi penting yang ada di sekitar Desa Wisata Wayang. Mulai dari homestay, masjid, bordir payet, tata sungging, dan lain sebagainya.
Pada Minggu, 13 Agustus 2023, plang kayu yang telah diplitur dicat lukis berisi informasi yang berkaitan dengan Desa Wisata Wayang. Selain itu, dilakukan pelaksanaan program multidisiplin lainnya oleh Axel Sean Avrileo selaku mahasiswa prodi Biologi dan Desrian Saputri selaku mahasiswi prodi Hukum. Dalam program multidisiplin ini, Axel membuat Pupuk Organik Cair (POC) dari bahan limbah organik berupa air cucian beras. Hal ini bertujuan untuk diberikan pada petani yang menanam jahe sehingga mendapatkan hasil panen yang lebih baik serta meminimalisir penggunaan bahan kimia. Jahe yang dibudidayakan dan digunakan untuk wisatawan yang hadir sebagai bentuk jamuan pertama. Dalam upaya optimalisasi promosi desa wayang ini, Desrian Saputri mengusung program sosialisasi pendaftaran UMKM secara online dengan sasaran para pengrajin wayang dan suvenir yang ada di Dukuh Butuh. Sebagaimana informasi yang Desrian dapatkan dari salah satu pengurus Desa Wisata Wayang, sampai saat ini para pengarajin wayang dan suvenir yang pada dasarnya termasuk ke dalam kategori pelaku usaha, belum mendaftarkan usahanya. Padahal, dengan mendaftarkan usaha yang mereka miliki, para pengrajin wayang dan suvenir akan memperoleh manfaat, salah satunya memiliki kesempatan untuk mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) UMKM. Sosialisasi ini dilakukan dengan disertai pemberian brosur berisi tata cara pendaftaran UMKM, BLT UMKM, berikut syarat-syarat apa yang harus dipenuhi oleh para pelaku usaha.