SEMARANG (08/02) - Selain mematuhi protokol kesehatan yang berlaku selama pandemi seperti melakukan pembatasan jarak fisik dan PSBB, senantiasa mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer serta menggunakan masker mulut yang sesuai standar, meningkatkan imunitas tubuh juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan untuk mencegah paparan virus Corona.
Adapun variabel yang dapat mempengaruhi imunitas individu salah satunya adalah makanan, sehingga penting bagi kita untuk lebih memperhatikan apa saja kandungan dari makanan yang dikonsumsi. Secara umum beberapa jenis zat gizi yang secara spesifik dapat mempertahankan dan meningkatkan imunitas tubuh, diantaranya adalah protein, berbagai jenis vitamin dan mineral antioksidan. Vitamin B dan C yang tergolong sebagai antioksidan bisa didapatkan dari berbagai jenis sayuran dan buah-buahan; salah satu contoh produk pangan yang kaya akan vitamin B dan C adalah kelopak bunga rosella kering yang menurut buku Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) 2009 mengandung 260-280 gr vitamin C per 100 gram dan buah naga merah yang merupakan pangan sumber vitamin B1 dan B2. Pengetahuan terkait gizi ini penting untuk diketahui, oleh karena itu mahasiswi Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran atas nama Zahra Hanum Siti Aliefah merumuskan program KKN berupa Pelatihan Wirausaha Makanan Sehat bagi santriwati Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu yang berisikan edukasi terkait gizi dan wirausaha.
Pelatihan Wirausaha Makanan Sehat merupakan program edukasi daring terkait dasar-dasar gizi, wirausaha, dan pelatihan pembuatan produk makanan sehat yang diberikan pada santriwati Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu Tembalang secara gratis melalui media MS Teams. Program ini terbagi menjadi 2 sesi yang dilaksanakan pada hari dan minggu yang berbeda, yaitu pada hari Jum'at 29 Januari 2021 dan 5 Februari 2021.
Alasan pengadaan program Pelatihan Wirausaha Makanan Sehat ini adalah karena santriwati pondok sudah biasa berjualan kudapan dan memiliki jiwa wirausaha yang tinggi.
Namun pengetahuan dan kesadaran santriwati terkait pentingnya menjual dan mengkonsumsi kudapan yang sehat dan bergizi seimbang masih kurang; dibuktikan oleh skor hasil kuesioner pra-pelatihan yang rendah dan jenis makanan yang dijual rata-rata merupakan kudapan tinggi kalori dan tidak seimbang, seperti cimol dan gorengan.
Sehingga dengan diadakannya program ini, diharapkan pengetahuan santriwati terkait gizi dan makanan sehat meningkat dan muncul kesadaran untuk menjual, mengkonsumsi dan menginovasikan kudapan menjadi lebih sehat dan bergizi seimbang.
Pada sesi pelatihan pertama, santriwati diberikan pengetahuan mengenai dasar gizi, seperti pengertian, jenis-jenis zat gizi dan fungsinya bagi tubuh; dasar wirausaha dan perbedaan antara produk wirausaha kuliner konvensional dengan produk wirausaha makanan sehat; cara membuat klaim kesehatan untuk makanan dan cara menginovasikan kudapan menjadi lebih sehat; serta contoh produk kudapan sehat yang dapat dibuat dan dijual.
Adapun produk kudapan yang dicontohkan merupakan produk yang bernama Milky Drella, yaitu minuman dengan bahan dasar susu sapi, buah naga merah, dan agar-agar rosella yang memiliki kalori rendah dan vitamin serta antioksidan tinggi sehingga cocok dijual di masa pandemi karena dapat membantu menjaga imunitas tubuh. Sedangkan pada sesi kedua, santriwati diedukasi mengenai cara membaca nutrition fact pada kemasan produk makanan.