Lihat ke Halaman Asli

Kutitipkan Namamu

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu sudah besar anakku
Tinggi badanmu kian hari kian melampaui ayahmu
Suaramu tambah berat
Tingkah lakumu menunjukkan kedewasaanmu
Siapapun bangga memiliki anak sepertimu

Tiba waktumu untuk kuliah kini
Engkau hendak memilih jurusan apa, anakku?
Apapun pilihanmu
Ayah kan selalu mendukungmu

Ayah yakin akan kemampuanmu
Tapi ayah ingin yang terbaik buatmu
Maka kutitipkan namamu
Kepada orang yang bisa menyelipkan namamu
Di antara nama orang-orang
Yang akan lulus nanti

Jangan salahkan ayahmu, nak
Jika ayah berbuat begini
Ini semua kulakukan untuk masa depanmu
Dunia ini tidak sesuci yang kamu kira
Tidak sejujur yang kamu duga
Walaupun bulan Ramadhan ini
Adalah bulan paling suci di antara dua belas bulan
Tapi itu tidaklah berlaku buat sebagian orang
Yang menganggap dirinya suci
Negara ini belumlah bersih
Masih banyak tipu daya di sana sini
Orang yang suci sekalipun
Akan menjadi tidak berdaya di dalamnya

Maka kutitipkan namamu, anakku
Jika kamu lolos kelak
Belajarlah yang rajin
Agar kelak kau bisa menghadapi
Berbagai tipu daya yang tampak seperti kejujuran

Maafkanlah ayahmu

******

Buat yang lolos tes masuk perguruan tinggi negeri, semoga barokah. Amin.

******

Surabaya, 12 Agustus 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline