Nama : Albert Lili Budiharto
Kelas : D4 Perhotelan F
NIM : 2041010204
Kualitas udara di Jakarta
Jakarta dengan jumlah penduduk mendekati angka dua belas juta membuat kepadatan penduduk semakin bertambah. Setiap warga berlomba lomba untuk memiliki kendaraannya masing-masing. Berbagai alasan dan juga cara digunakan untuk membeli kendaraan pribadi. Hal tersebut menyebabkan kendaraan bermotor (transportasi) menjadi penyumbang terbesar polusi udara di Jakarta. Hal ini seperti menjawab pertanyaan alasan DKI kerap menjadi kota dengan indeks kualitas udara terburuk dunia. Jakarta menjadi kota kedua di Indonesia dengan kualitas udara terburuk. Kualitas udara atau air quality merupakan kadar kandungan udara, yang didasarkan pada konsentrasi polutan di lokasi tertentu. Berdasarkan Air Quality Index (IQAir) atau indeks kualitas udara adalah ukuran yang dipakai untuk mengukur pencemaran udara di suatu derah. Semakin tinggi nilai Air Quality Index (AQI), maka akan semakin tinggi juga pencemaran udara yang terjadi pada daerah tersebut. Seperti yang kita tahu, terdapat enam jenis tingkatan kualitas udara berdasarkan Air Quality Index (AQI) mulai dari kualitas yang bagus hingga berbahaya. Terdapat enam jenis tingkatan kualitas udara berdasarkan Air Quality Index (AQI) mulai dari kualitas yang bagus hingga berbahaya.Kualitas udara yang bagus adalah kualitas udara di mana tidak menimbulkan risiko kesehatan. Kualitas udara baik ini memiliki nilai AQI 0-50. Sedangkan semakin tinggi nilai AQI, maka kualitas udara semakin tidak sehat. Berdasarkan situs IQAir dari tanggal 15 Oktober 2022 hingga 14 November 2022, angka rata-rata AQI pada 30 hari di Jakarta sebesar 89. Selain itu, berdasarkan situs IQAir, Jakarta memiliki konsentrasi polutan PM 2,5 dengan nilai tertinggi pada jangka waktu tersebut sebesar 50 g/m. Itu artinya, Jakarta memiliki partikel udara di atas ambang panduan Badan Kesehatan (WHO). Ada beberapa cara untuk menjaga diri dari polusi pada kondisi kualitas udara seperti ini :
Pada saat diluar ruangan
- Dihimbau untuk mengenakan masker sebelum dan saat beraktivitas diluar ruangan. Karena penggunaan masker bisa mengurangi masuknya polusi udara ke dalam tubuh melalui hidung.
- Jika keadaan tidak darurat, diharapkan untuk memakai transportasi umum. Transportasi umum dapat mengurangi pengeluaran polusi dari kendaraan bermotor pribadi. Terlebih sudah ada beberapa pergantian angkutan umum menggunakan angkutan umum listrik yang tidak mengeluarkan polusi. Selain itu masyarakat bisa berjalan kaki ataupun bersepeda.
- Menanam pohon di sekitar pekarangan rumah. Pohon akan membersihkan udara dari polutan-polutan dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan kita hirup saat bernapas. Selain itu, pohon juga berperan dalam mengurangi efek rumah kaca yang disebabkan oleh gas-gas karbon dioksida yang ada diatmosfer kita.
- Memakai produk daur ulang, dengan hal ini mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh pabrik. Mengurangi pembakaran limbah masyarakat yang sudah tidak terpakai.
Mari kita membuat udara di Jakarta menjadi lebih baik lagi. Sehingga semua masyarakat bisa menghirup udara dengan bersih dan tanpa polusi. Menjadikan masyarakat aman, nyaman, dan damai. Semua bisa dimulai dari kesadaran diri sendiri.
Sumber : https://www.iqair.com/id/indonesia/jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H