Lihat ke Halaman Asli

Zahra Fauziah Rahmah

Mahasiswa Sastra Indonesia

Women20: Mewujudkan Kesetaraan Gender bagi Perempuan

Diperbarui: 31 Juli 2023   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah penyelenggara G20 pada tahun 2022. Dikutip dari situs Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia yang terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. Ke-19 negara dan 1 lembaga ini mewakili lebih dari 80% PBB dunia, 75% perdagangan internasional, dan 60% populasi dunia.

 Salah satu isu yang dibahas dalam forum G20 adalah pemberdayaan perempuan. Meskipun hal ini bukan fokus isu yang dibawa oleh Indonesia pada G20 2022 ini, tetapi pemberdayaan perempuan akan selalu menjadi isu yang  harus selalu diperhatikan. Dalam mendorong komitmen G20 dalam isu perempuan dan pemberdayaan perempuan, terdapat W20 atau Women 20. 

Tujuan utama W20 adalah untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai bagian integral dari proses G20. Uli Silalahi, ketua dari W20 Indonesia,  menyatakan bahwa Women 20 memiliki 5 (lima) isu prioritas, yaitu kesetaraan dan nondiskriminasi, perempuan sebagai pelaku UMKM, kesetaraan layanan kesehatan bagi perempuan, tantangan para perempuan di desa dan perempuan dengan disabilitas. Selain itu, Uli Silalahi juga mengatakan bahwa W20 Indonesia secara konsisten terus menyerukan kepada pemimpin G20 untuk mengeluarkan deklarasi yang berfokus terhadap pentingnya kesetaraan gender.

Berdasarkan penjelasan di atas, pada dasarnya memang isu-isu perempuan yang terjadi di berbagai negara itu sangat kompleks. Di Indonesia sendiri, isu perempuan, khususnya kesetaraan gender, menjadi isu yang masih melekat dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan terus diperbincangkan setiap tahunnya. Hal ini juga menjadi isu prioritas pertama dalam W20. Kesetaraan gender adalah adanya kesamaan kondisi bagi laki- laki maupun perempuan dalam memperoleh kesempatan serta hak- haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam segala bidang kehidupan. Istilah kesetaraan gender sering dikaitkan dengan istilah- istilah diskriminasi terhadap perempuan, seperti subordinasi, penindasaan, kekerasan dan semacamnya. Kesetaraan ini juga menjadi isu lanjutan dari peran perempuan sebagai pelaku UMKM. 

Pada isu ini, perempuan seringkali diperlakukan tidak adil dalam mengelola dan menjalankan UMKM dan menganggap bahwa yang pantas untuk mengelola UMKM adalah gender laki-laki. Maka dari itu, pentingnya mengangkat dan membahas isu kesetaraan gender ini agar terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender dengan ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki- laki.

Selain isu kesetaraan gender, W20 Indonesia menekankan kepada respon kesehatan kaum marginal perempuan, khususnya mereka yang berada di daerah pedesaan dan penyadang disabilitas. Pada isu ini digambarkan bagaimana Covid-19 berdampak secara tidak baik terhadap perempuan. Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap kesehatan ibu, keluarga, bahkan terhadap pelayanan bagi perempuan yang mengalami kekerasan berbasis gender. Dari contoh isu-isu tersebut nyatanya sampai hari ini kesetaraan gender terus terjadi dalam aspek mana pun. Perempuan selalu dianggap rendah dan tidak sederajat dari laki-laki. Oleh karena itu, isu-isu perempuan ini harus terus dipantau dan dievaluasi oleh siapa pun.

Kepala W20 Indonesia, pada pertemuan W20 di Nusa dua Bali, memastikan bahwa isu-isu prioritas dan juga agenda yang menjadi bahasan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu agendanya yaitu mendelegasikan peran W20 kepada masyarakat luas agar dapat berkontribusi pada lingkungan sekitarnya. Melalui pelaksanaan G20 dan Post Summit yang diadakan W20 diharapkan isu pemberdayaan perempuan ini lebih diperhatikan agar isu-isu terkait perempuan bisa terus menjadi isu penting yang dibahas. Mengenai hal ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, menyampaikan W20 Presidensi Indonesia berharap empat isu utama terkait pemberdayaan perempuan yang telah ditetapkan selama presidensi Indonesia, dapat dilanjutkan pada W20 Presidensi India di tahun depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline