Lihat ke Halaman Asli

Kegiatan Membaca Kritis Bersama Rumah Baca Eureka dan Mahasiswa Sastra Inggris UIN Bandung Upaya Menghindari Hoax

Diperbarui: 7 September 2024   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa SMP Sekar Pratiwi (Dokumentasi Pribadi)

Pada tanggal 07 September 2024, Rumah Baca Eureka berkolaborasi bersama Mahasiswa Sastra Inggris UINSGD mengadakan kegiatan Membaca Kritis yang bertema "Generasi Anti Hoax". Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Sekar Pertiwi, Cileunyi, bersama siswa-siswa kelas IX. Dengan fokus utama untuk mengenalkan serta mengajarkan cara untuk membaca kritis. 

Terutama di era digital yang dipenuhi informasi yang beragam, termasuk hoax. Dengan meningkatnya penyebaran berita palsu, diperlukannya program unutk mendidik anak remaja untuk mengembangkan kemampuan membaca kritis sebagai upaya menghindari hoax.

Selama kegiatan, para peserta diberikan materi mengenai membaca kritis yang dibagi menjadi tiga tahap yaitu identifikasi, analisa, dan evaluasi oleh para mahasiswa. Para peserta diajak untuk menganalisa suatu teks yang diberikan sesuai dengan materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Pada bagian identifikasi, para siswa diminta untuk mencari tahu penulis, sumber informasi, jenis tulisan serta topik dari teks yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan para siswa agar senantiasa mencari asal usul dari suatu teks terlebih dahulu.

Selanjutnya ada analisa, yaitu dengan mencari kata-kata yang belum diketahui maknanya lalu akan dicari bersama-sama agar bisa memahami teks secara keseluruhan. Lalu siswa diberi waktu untuk mencari tahu latar belakang penulis dan penerbit, apakah mereka memiliki latar belakang yang bisa dipercayai atau tidak. Selain itu, para peserta diajarkan pentingnya mencari informasi dari sumber lain juga untuk memastikan bahwa informasi tersebut benar atau salah (intertextual).

Yang terakhir adalah evaluasi, yaitu upaya menilai teks tersebut dengan cara mengamati gaya bahasa dan argumen penulisnya. Lalu dikumpulkan bukti yang mendukung teks tersebut sebagai teks faktual atau hoax, sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dari proses membaca kritis tersebut. Diskusi pun terjadi dikarenakan banyaknya poin-poin yang dapat dibahas.

Memilih Fakta atau Hoax saat Baca Kritis (Dokumentasi Pribadi)

Tidak hanya membahas materi dan berdiskusi saja, para siswa juga diajak bermain games nya lho! Games nya cukup bervariasi dan dapat meningkatkan kreativitas. Mereka terlihat sangat antusias dengan kegiatan interaktif yang mengasyikkan. Agar lebih bersemangat, mereka diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui sebuah kertas yang telah disiapkan, serta diberikannya hadiah dan snack ringan kepada yang menang games dan yang mampu menjelaskan argumennya.

Dengan berjalan lancarnya kegiatan Membaca Kritis tersebut, diharapkan dapat mengembangkan kemampuan membaca kritis para peserta, tidak hanya dapat menghindari hoax, meningkatkan literasi, tetapi juga menjadi lebih bertanggung jawab dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline