Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Permainan Tradisional

Diperbarui: 9 Juni 2022   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Permainan tradisional tidak seperti yang dipikirkan generasi penerus bangsa sekarang. Bermain permainan tradisional membawa keceriaan dan tawa yang merupakan interaksi secara langsung. Meskipun sebagian permainan modern juga memerlukan kerjasama, tetapi seringkali kita tertawa dan berbicara tanpa memperhatikan teman bermain, dengan kata lain kita berinteraksi sambil melihat gawai. Oleh karena itu, akan lebih baik jika permainan tradisional dapat dibangkitkan kembali di generasi muda. Dengan begitu, sosialisasi yang dilakukan masyarakat juga akan membaik. Generasi penerus bangsa harus mengenali permainan tradisional dan manfaatnya bagi kehidupan sosial. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terhentinya permainan tradisional di masa kini. Berikut ini  beberapa faktor penyebabnya.

  1. Keterbatasan Teman Sebaya : Ketika berada di lingkungan masyarakat tentu terdapat beberapa anak muda yang tidak terpaku pada permainan modern akan tetapi terdapat keterbatasan yaitu tidak memiliki teman sebaya untuk bermain. Sehingga terpaksa harus mengikuti perkembangan jaman untuk meninggalkan permainan tradisional. Padahal momen bermain secara langsung bersama teman akan menjadi memori yang sangat berharga nantinya. 

  2. Teknologi Lebih Mudah : Saat ini anak-anak tidak melestarikan permainan tradisional karena orang tua yang terlalu memberikan kebebasan kepada anak untuk lebih memilih bermain gadget. Alasan anak muda tidak bermain permainan tradisional lagi dikarenakan bermain permainan modern seperti laptop, handphone, dan tablet lebih menyenangkan dibandingkan permainan tradisional. Dalam permainan modern, kemampuan sosial anak tidak terlalu diperhatikan karena mereka mampu bermain sendiri dengan gadgetnya tanpa perlu mencari kehadiran teman-temannya. Walaupun memang bisa dimainkan dengan beberapa anak tetapi interaksi yang didapatkan bersama temannya tidak terlalu terlihat

  3. Kurangnya sosialisasi : Generasi muda tentu kesulitan jika harus membuat permainan, karena itu perlu ada yang mengajarkan suatu permainan untuk nantinya mereka kembangkan sendiri. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah terkait permainan tradisional. Saat ini pasti kita juga jarang mendengar berita ataupun pemberitahuan mengenai permainan tradisional dalam berita, seakan-akan keberadaannya sudah tidak ada lagi.

Lunturnya permainan tradisional di masa kini terjadi karena perubahan zaman yang menjadi semakin modern diikuti dengan perkembangan teknologi. Bertambahnya umur yang membuat masyarakat menjadi semakin sibuk dengan kehidupannya masing-masing dan mulai meninggalkan kebiasaan lama mereka. Memilih permainan modern ataupun memang keputusan anak dalam memilih, tetapi sebaiknya sebagai orang dewasa yang pernah mengalami masa menyenangkan bermain permainan tradisional sebaiknya mengajarkan kepada anak-anak permainan tersebut. Peran orang tua dan masyarakat dituntut agar membantu anak-anak tetap mengembangkan permainan tradisional. Jika anak-anak dibiarkan tidak pernah bermain permainan tradisional maka cepa atau lambat permainan tradisional akan hilang keberadaannya. 

Keberadaan lahan bermain juga menjadi faktor penting bagi anak-anak dalam bersosialisasi bersama teman. Masih terdapat harapan bahwa permainan tradisional masih bisa kembali dikenal masyarakat dengan cara membuat permainan tradisional harus dimodifikasi agar menjadi lebih menyenangkan. Lebih baik jika permainan tradisional yang dikemas secara modern untuk menarik minat anak-anak. Manfaat saling melengkapi akan didapat ketika permainan modern dikolaborasi dengan permainan tradisional karena dalam permainan modern tersebut. 

Sebagai generasi muda hendaknya kita bisa membatasi diri dalam menggunakan gadget maupun smartphone khususnya ketika bermain game online, karena dampak dari game online sendiri tidak hanya pada kesehatan individu yang menurun namun juga kurangnya tingkat sosialisasi antar sesama. Generasi muda diatas tujuh belas tahun tentu tidak lagi untuk bermain permainan tradisional, namun mereka dapat mengajarkan permainan tradisional tersebut ke anak-anak mereka nanti, dan bagi generasi remaja dapat melakukan permainan tersebut dengan teman-teman atau bahkan adik mereka yang ada di rumah sehingga permainan tradisional tidak hilang begitu saja dibandingkan mengajarkan anak-anak untuk bermain gadget. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline