Lihat ke Halaman Asli

Kutunggu Jandamu

Diperbarui: 6 Maret 2016   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

; Kisah Cinta Diam-diam Seorang Sipir

 

'Bukankah sebuah dosa mencintai perempuan yang sudah bersuami?'

 

**

Perempuan itu datang lagi. Seperti biasa. Setiap satu minggu sekali. Tidak pernah telat. Tidak pernah tidak. Dengan mimik muka yang sama—senyum yang berusaha ia ciptakan menghiasi langit-langit wajahnya. Menutupi mendung hitam yang mencoba ia sembunyikan. Dan di tangan kanan perempuan itu, selalu tergenggam tas berwarna biru berisi rantang makanan. 

Selalu begitu. Berulang-ulang. Selama hampir enam bulan terakhir. 

Aku hanya sekilas melihat perempuan itu lewat. Menundukkan kepala, tersenyum datar. Tanpa ekspresi yang berlebihan ketika menyapaku—jadwal kerjaku. 

 Bukankah sebuah hal yang biasa, keluarga napi datang untuk menjenguk sanak keluarga, teman, atau kerabat yang menjadi penghuni rumah tahanan?

Aku menjadi sipir sudah empat tahun. Menjadi pengawas, teman bicara, bahkan menjadi orang yang mencoba mengerti psikologis mereka atas tekanan hidup di dalam jeruji besi. Berusaha mendekati mereka dengan tindak dan input positif, agar secara mental menjadikan mereka lebih baik.

Seiring waktu berjalan. Sesering aku melihat perempuan itu. Perasaan aneh ini tiba-tiba ada begitu saja. Perasaan yang entah apa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline