Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Asam Folat pada Ibu Hamil

Diperbarui: 22 November 2023   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi neural tube defect sumber: www.newkidscenter.com/

PENGARUH ASAM FOLAT BAGI IBU HAMIL

Kehamilan merupakan salah satu masa yang penting di kehidupan seorang wanita. Banyak hal penting yang harus diperhatikan pada masa kehamilan ini, diantaranya dengan rutin mengecek kondisi kandungan dengan dokter atau bidan, menjaga pola makan, olahraga teratur, mengonsumsi suplemen yang dianjurkan dokter, dan masih banyak lagi. Namun, masih banyak ibu hamil yang abai terhadap nutrisi harian yang harus dikonsumsi selama masa kehamilan. Seperti, kurangnya mengkonsumsi asam folat yang sangat penting bagi pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
Asam folat merupakan bentuk sintesis dari folat yang merupakan salah satu bagian dari vitamin B, yaitu vitamin B9 (Arisanti & Sari, 2022). Asam folat sangat bermanfaat bagi ibu hamil seperti untuk pembentukan hemoglobin sehingga mengurangi penderita anemia pada saat hamil, selain itu juga bermanfaat untuk pertumbuhan otak janin. Apabila ibu hamil kekurangan asam folat dapat menyebabkan terjadinya Neural Tube Defect (NTD) terutama spina bifida. Asam folat bisa didapatkan melalui suplemen maupun makanan karena asam folat tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.
 

Kekurangan asam folat bisa menyebabkan kerusakan otak dan batang otak yang dapat menyebabkan janin menderita neural tube atau kerusakan pada batang otak (Nurhalimah, Sopiah & Ridwan, 2023). Salah satu jenis NTD yang sering terjadi adalah spina bifida. Spina bifida merupakan kelainan kongenital pada sistem saraf pusat, spina bifida merupakan prevalensi tertinggi dalam spektrum NTD sehingga pada bulan pertama kehamilan terjadi gangguan penutupan tulang belakang (Nurhalimah, Sopiah & Ridwan, 2023). Spina bifida adalah suatu kondisi ketika tulang belakang dan saraf tidak terbentuk dengan baik karena tabung saraf tidak menutup sempurna. Spina bifida dapat menyebabkan masalah pergerakan dan berjalan, komplikasi ortopedi, dan kerusakan otak.

Spina bifida merupakan salah satu kelainan yang sering terjadi setelah anencephaly dan ensefalus. Menurut Kemenkes (2016) di Indonesia banyak ditemukan kelainan Kongenital pada kelompok sistem muskuloskeletal (talipes), sistem saraf (anencephaly, spina bifida, dan meningochele), celah bibir dan langit langit dan omphalocele. Menurut WHO/CDC/ICBDSR (2014) setiap tahunnya spina bifida dan anencephaly merupakan dua bentuk NTD yang paling umum terjadi pada 300.000 lebih bayi baru lahir. Banyaknya kasus NTD seperti spina bifida harus segera ditangani supaya kasus tersebut tidak terjadi lagi. Upaya untuk mengurangi risiko NTD seperti spina bifida dapat dengan mengonsumsi suplementasi asam folat sebelum kehamilan minimal 3 bulan sebanyak 400 mcg per hari dan pada masa kehamilan sebanyak 800 mcg per hari (Atsani, Ilawanda & Basyir, 2021)

Oleh karena itu, asam folat sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan ibu hamil serta janin. Jika kurang mengonsumsi asam folat dapat menyebabkan risiko terjadinya NTD seperti spina bifida dan kelainan saraf lainnya. Untuk mencegah terjadinya NTD sebaiknya mengonsumsi 400 mcg per hari sebelum masa kehamilan dan pada masa kehamilan sebanyak 800 mcg per hari. Dengan mengonsumsi asam folat yang cukup  maka dapat menurunkan risiko terjadinya kelainan NTD seperti spina bifida  karena banyak ibu hamil yang tidak mengonsumsi asam folat melahirkan anak dengan kelainan kogenital.

Referensi

Arisanti, A. Z., & Sari, M. L. (2022). 'Manfaat Asam Folat bagi Ibu Hamil dan Janin (Literature Review)'. Jurnal Sehat Masada, 16(1), 9-17.

Atsani,  F.  G.,  Ilawanda  M.  Z,.  Basyir  F.  I. (2021).   'Mengenal   Spina   Bifida   dan Pencegahannya'. 12(1), pp 897-903.

Kemenkes. (2016). 'Hasil Surveilans Kelainan Bawaan'.

Nurhalimah, S., Sopiah, P. and Ridwan, H., 2023. 'HUBUNGAN KEKURANGAN ASAM FOLAT IBU HAMIL DENGAN RISIKO TERJADINYA SPINA BIFIDA PADA BAYI: The Relationship between Folic Acid Deficiency in Pregnant Women and Risk of Spina Bifida in Infants'. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 9(2), pp.311-315.

WHO/CDC/ICBDSR.  (2014).  'Birth  defects surveillance:  atlas  of  selected  congenital anomalies,   WHO   Library   Cataloguing-in-Publication Data', pp. 1-28.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline