Lihat ke Halaman Asli

Bakaua, Ritual Tolak Bala Masyarakat Minangkabau

Diperbarui: 30 Mei 2021   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minangkabau memiliki tradisi yang begitu beragam dan menarik untuk diketahui. Salah satunya yaitu Bakaua atau tradisi tolak bala yang berkembang pada masyarakat minangkabau, yang biasanya dilaksanakan sekali setahun, yaitu pada bulan Rajab setiap hari kamis.

Bakaua sendiri adalah yang tradisi yang berkenaan dengan pertanian pada beberapa daerah di minangkabau. Tradisi ini semacam ritual tolak bencana yang dilakukan sebelum atau pada saat akan turun ke sawah. Ritual tersebut dilakukan dengan cara membakar kemenyan dan berkeliling kampung sambil berdoa kepada Allah SWT. Dengan melakukan hal tersebut, masyarakat percaya bahwa Allah SWT akan melindungi mereka dari berbagai bencana.

Bakaua memiliki dua jenis, yaitu bakaua ketek dan bakaua gadang. Bakaua ketek tidak membutuhkan biaya yang besar karena acara nya dilakukan secara sederhana dan hanya dihadiri oleh anggota keluarga. Berbeda dengan bakaua ketek, bakaua gadang dilakukan dengan cara menyembelih manggoroh atau sapi sebagai bentuk jamuan dan dihadiri oleh masyarakat nagari.

Pada masa sekarang ini, tradisi bakaua mulai hilang. Sudah tidak banyak daerah yang masih melaksanakan ritual tolak bala ini. Hanya ada beberapa daerah yang masih melakukan ritual ini, seperti daerah Sijunjung, Solok, Tanah datar dan Lubuk Tarok.

Sumber : scholar.unand.ac.id , wikipedia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline