Hari Minggu tanggal 24 November 2024, Tim Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Desa Sewurejo dari Program Studi (Prodi) Ilmu Lingkungan (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan salah satu program yang bertemakan "Desa Ekowisata". Program ini tepatnya berada di Sawah Nglarangan Dusun Gragalan, Desa Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan dan hasil kolaborasi dari program kerja perangkat desa setempat. Diadakannya kegiatan ini bertujuan sebagai upaya perintisan Desa Ekowisata di Sewurejo dikarenakan desa tersebut kaya akan keindahan alam yang berupa hamparan sawah yang luas, dengan menjunjung sistem kearifan lokal yang masih kental. Desa Ekowisata berbasis masyarakat memperkenalkan bagaimana suatu pedesaan dapat mewujudkan wisata yang berfokus terhadap berbagai pelestarian lingkungan dan mengutamakan unsur kearifan lokal di dalamnya. Sehingga masyarakat memiliki peran yang penting dalam sistem pengelolaan didalamnya untuk memperoleh wisata berkelanjutan.
Salah satu hasil nyata dari program ini adalah pembangunan dua gazebo unik yang diberi nama Gazebo Sawah Nglarangan. Gazebo ini menjadi ikon baru Desa Sewurejo sebagai destinasi ekowisata berbasis masyarakat. Gazebo Sawah Nglarangan terdiri dari dua ukuran, yaitu besar dan kecil. Gazebo tersebut dirancang untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan wisatawan. Lokasinya yang strategis, menghadap langsung ke arah timur, menawarkan pemandangan Gunung Lawu yang menjulang indah. Di sekelilingnya, terhampar luas sawah hijau yang mencerminkan kearifan lokal dan keindahan alam pedesaan. Tidak hanya itu, gazebo ini dibangun di atas talud air yang jernih nan segar mengalir di bawahnya. Kombinasi ini memberikan suasana yang menenangkan dan membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati keindahan alam sambil merasakan kesejukan khas pedesaan.
Selain pembuatan gazebo, dalam program ini tim MBKM Desa Sewurejo juga melakukan kegiatan penghijauan jalan (Rogreen/Roadside Greening) berupa penanaman bibit pohon tabebuya di sepanjang jalur menuju Sawah Nglarangan. Langkah ini tidak hanya memperindah pemandangan, tetapi juga berfungsi untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan menciptakan ruang hijau baru di desa. Bibit tabebuya yang dipilih juga akan memberikan efek estetika tambahan ketika berbunga, sehingga semakin memperkuat daya tarik Desa Sewurejo sebagai destinasi ekowisata.
Program ini melibatkan seluruh elemen masyarakat Dusun Gragalan, mulai dari pemuda, ibu-ibu, hingga bapak-bapak. Mereka berpartisipasi dalam berbagai tahapan, termasuk sosialisasi konsep ekowisata berbasis masyarakat, pengenalan potensi wisata lokal, hingga pembangunan gazebo dan fasilitas pendukung lainnya. Gazebo Sawah Nglarangan menjadi simbol kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat setempat. Tidak hanya sebagai tempat rekreasi, gazebo ini juga menjadi pusat edukasi tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
Melalui program ini, masyarakat Desa Sewurejo tidak hanya mengenal istilah ekowisata, tetapi juga memahami bagaimana mengelola potensi lokal untuk mendukung konservasi lingkungan. Program ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui sektor pariwisata yang berkelanjutan. Gazebo Sawah Nglarangan menjadi awal dari transformasi Desa Sewurejo menuju desa ekowisata yang menginspirasi. Dengan keindahan alam dan kearifan lokal yang dipadukan dalam konsep wisata berkelanjutan, Desa Sewurejo siap menjadi destinasi wisata yang memikat hati para pelancong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H