Lihat ke Halaman Asli

Moh Zahirul Alim

Pemerhati sosial, politik, pendidikan sekaligus pemilik blog www.paradigmabintang.com

Esensi Menulis Puisi

Diperbarui: 5 April 2023   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menulis puisi pada hakikatnya adalah melukiskan perasaan dalam bahasa tulis yang metaforik, hiperbolik dan simbolik. Puisi adalah ekspresi hati dan pikiran yang sangat ikonik. Dengan puisi seseorang dapat mengungkapkan apa yang ia rasakan dengan jujur. 

Lewat bait-bait puisi, seorang pujangga atau penyair dapat menggambarkan isi hatinya tanpa terbatas oleh ruang dan waktu, memuji apa pun dan siapa pun yang dikehendaki dengan bahasa yang indah serta mengiaskannya dengan bahasa-bahasa simbol yang menawan. Namun, puisi juga merupakan sarana seseorang menumpahkan kekesalan, kedongkolan, kesedihan, dan segala angkara murka. Tak sedikit puisi berisikan narasi yang mellow, patah hati, risau dan gelisah. 

Adapula puisi yang berisikan semangat, tekad dan harapan. Apapun itu, puisi adalah media bagi perasaan berbicara. Berikut puisi terbaru saya. Selamat menikmati!

Ikrar

Aku berada dalam kesunyian angkasa

Untuk kemudian

Memutuskan satu dari sekian warna pelangi

Tak akan ada yang meleset

Apalagi luput

Hidup adalah pertaruhan

Selain juga tentang pertempuran 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline