Lihat ke Halaman Asli

The President

Diperbarui: 29 Agustus 2016   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Berhentilah menatap jendela, Elina. Hujan telah lama reda. Apalagi yang sedang kau pandang," Ucap Pak Presiden. Pagi ini Presiden Irak akan datang untuk menandatangani kerjasama bilateral. Hujan yang tadi datang menyita pandangan Elina. Ini memang pekerjaan Elina, menatap hujan selain menjaga dan mengawal RI 1. "Saya sedang menatap sisa-sisa hujan, pak. Aroma tanah yang tercium meredakan rasa lelah yang datang," Jawab Elina.

Pak Presiden selalu bersikap santai pada pengawal-pengawalnya, meski para pengawal selalu bersikap kaku ketika Pak Presiden bersikap santai. Presiden yang dicintai rakyatnya dengan bukti 80% perolehan suara pada pilpres tahun lalu yang membuatnya menjadi presiden untuk periode kedua masa kepemimpinanya. Kemiskinan turun drastis menjadi 4,5%. Rekor untuk sebuah negara yang masih berkembang. Elina selalu menjadi pilihan Pak Presiden dalam mengawalnya. Pak Presiden menyebut Elina pengawal pribadinya, meskipun Elina ogah disebut seperti itu.

Elina perempuan yang jago karate, juara karate dalam Olimpiade Beijing tahun 2008. Alasan kenapa Pak Presiden memilih Elina untuk menjadi pengawal pribadinya. Mungkin karena Presiden merasa dirinya lemah, sehingga dia mencari pengawal pribadi yang mampu membuat dirinya merasa aman. Presiden lemah tapi punya kecerdasan yang luar biasa. IQnya 160, setara dengan Einsten. Dua kali pindah Sekolah Menengah Atas karena menentang kepala sekolah yang dinilainya korup dan tak becus dalam memimpin. Hampir setiap bulan selalu masuk Kantor BK karena celotehannya yang dia tulis di dinding-dinding sekolah. Siswa yang punya pengaruh besar terhadap teman-temannya. Dianggap nakal oleh kepala sekolah tapi dianggap hebat oleh teman-temannya.

Elina lulusan terbaik Harvard University, visi yang idealis membuat presiden jatuh hati dengan kecerdasan dan bakatnya. Elina juga sering membantu Presiden dalam memutuskan segala hal yang dirasa Presiden susah untuk di putuskan. Elina selalu mempunyai pandangan perspektif yang tidak dilihat orang. Melihat segala sesuatu dari sisi yang tidak dilihat orang lain. Pengawal sekaligus teman mengobrol RI 1. Salah satu program kerja Presiden untuk mereformasi pejabat negara adalah ide dari Elina. Di periode ke dua kepemimpinan Presiden semua pejabat diganti oleh para ahli dibidangnya bukan dari partai politik. Gebrakan yang langsung membuah IHSG menguat.

Pasukan khusus Presiden sedang mengawal kedatangan Presiden Irak. Kali ini berbeda. Ini tamu khusus Pak Presiden. Presiden Irak datang dari jalur laut untuk menghindari kejaran media. Elina belum mengetahui perjanjian apa yang akan dibahas dalam pertemuan kali ini. Pak Presiden belum memberitahu Elina. Sebelum Presiden Irak, juga sudah datang perwakilan dari Mesir dan Libya yang juga belum diketahui Elina apa maksud tujuan mereka menemui Pak Presiden. Mereka membawa sebuah alat dalam koper berwarna perak. Isinya bukan uang karena tidak mungkin seorang yang diutus kepala negara membawa uang dalam koper untuk seorang Presiden. Apalagi RI 1 menyatakan dirinya anti korupsi.

"Negara ini hebat, Elina. Saking hebatnya banyak orang yang berebut untuk bisa menguasai negara ini. Stabilitas politik sengaja di goncang. Cara mereka untuk membuat negara ini terus begini" ucap Presdien yang duduk di depan Elina. Presiden menyangkan dengan banyaknya kepentingan yang tidak memprioritaskan rakyat diatas kepentingan segalanya.

"Sebenarnya hal yang paling susah dalam hidup bernegara itu bukan menciptakan sistem. Tapi, menciptakan sumber daya manusia yang hebat dan idealis, bukan sekedar hidup tapi tak tahu terimakasih dengan negaranya," Jawab Elina.

"Benar, Elina. Sangat susah menciptakan itu semua. Sumber daya alam kita melimpah. Namun sumber daya manusia yang ada belum bisa menyeimbangakan itu semua." Percakapan Elina dan Presiden tersambung hingga percakapan pribadi. Waktu yang pas sembari menunggu tamu kenegaraan dari Irak. Pak Presiden sering menggunakan waktu luang untuk berbincang dengan Elina sekaligus mencuri ide brilian dari Elina.

Pernahkah kau berpikir bahwa nasibmu tak sebaik nasib orang lain? Elina merasakannya. Untuk melindungi seorang Presiden adalah pekerjaan yang tak mudah, dibutuhkan segala bentuk emosi yang bisa dikendalikan secara baik. Nyawa RI 1 mungkin sedang Elina genggam. Elina hampir ingin bunuh diri karena pekerjaannya yang penuh resiko diawal masa kerjanya sebagai pengawal Presiden. Nyawanya dan seluruh keluarganya bisa saja juga ikut terancam. Setelah hampir lima tahun dia bekerja disamping Presiden, Elina sudah merasa menjadi orang yang paling beruntung diantara orang di dunia. Bisa ikut memberikan pemikirannya untuk kemajuan negara. Hal yang Elina cita-citakan sejak dia kecil.

Secara job sheet Elina bekerja sebagai salah satu pengawal Presiden. Tapi, Pak Presiden menganggap Elina lebih dari seorang pengawal ataupun atlet karate hebat. Pernah pada satu kesempatan ketika Presiden blusukan ke wilayah timur negara, Pak Presiden hanya ingin dikawal oleh Elina. Tahun ini adalah tahun dimana Presiden ingin membangun wilayah timur dengan membawa Elina agar Elina bisa memberikan ide dalam perencanaan pembangunan wilayah timur. Bisa dibilang Elina dan Pak Presiden adalah partner kerja yang ideal. Sangat ideal.

Seorang pengawal yang lain datang memberitahu Pak Presiden bahwa dalam 15 menit Presiden Irak akan sampai ke Istana Negara. Pak Presiden nampak santai, belum mau bersiap-siap menyambut kedatangan Presiden Irak. "Enggak siap-siap, pak?" Ucap Elina. "Ah, santai saja, Elina. Presiden Irak ini orang yang santai, tidak perlu hal yang formalitas, lagian kedatangannya tidak akan diliput oleh media". Elina hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan. Hal yang biasa ketika Elina menghadapi sifat santai Pak Presiden.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline