Lihat ke Halaman Asli

Atika Husnul Khotimah

Ibu Rumah Tangga

Induksi

Diperbarui: 7 Mei 2019   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

INDUKSI

Cerita Segala Rasa

Katanya...
Induksi itu sakit
Induksi itu berkali-kali lipat ngilunya
Induksi itu menyiksa
Induksi itu bikin mual bahkan hingga muntah
Induksi itu meninggalkan trauma

Lalu bagaimana denganku?
Yang 4 kali melahirkan, 4 kali pula harus induksi karena alasan medis. Rasanya? Beda-beda ditiap kehamilan. Punya banyak rasa menurutku.

Persalinan anak pertama -Ukasyah, 39weeks-

Harus diinduksi melalui infus karena pembukaan yang gak jalan.

Dari Selasa, 3 Juli 2012 pembukaan 2, tapi gak ada kontraksi sama sekali. Stuck disitu. Dan Jumat dini hari 03.40 tanggal 6 Juli 2012, sudah merasakan "nikmatnya" kontraksi, tetap pembukaan 2 -_- 08.30 stay di RS karena kontraksi yang teratur. 

Hingga 20.30 pembukaan 4 pecah ketuban. Pukul 23.00 diputuskan induksi melalui infus dengan tujuan mempercepat pembukaan, karena pembukaan gak nambah sedangkan ketuban mulai kering dan akan membahayakan nyawa si bayi. Alhamdulillah tepat pukul 01.00 hari Sabtu, 7 Juli 2012 lahirlah pangeran pertamaku.

Sebelum induksi, kontraksi alami yang aku rasakan masih bisa aku "nikmati" tanpa keluhan dan suara. Masih bisa tenang walaupun rasa sakit mendera. Bertahan selama 19 jam. Tapi, saat induksi dimulai, Allahu Akbar, sakitnya jadi 10 kali lipat. Yang awalnya aku bisa menahan rasa sakit tanpa menggenggam tangan suami, akhirnya leher pun jadi sasaran cengkeramanku. Yang awalnya bisa diam tanpa suara, akhirnya menangis karena gak tahan. Di otak cuma berfikir, bagaimana caranya ni bayi keluar dengan selamat. Alhamdulillah penderitaan gak berlangsung lama. Cukup 2 jam saja 

Persalinan anak kedua -Sophia, 40weeks-

Harus diinduksi dengan obat yang dimasukkan ke jalan lahir karena ketuban berkurang.

Senin, 17 Maret 2014 kontrol USG ke dokter, ternyata ketuban ngerembes, sehingga volume di dalam sudah banyak berkurang. Karena sudah mencapai 40 minggu -sehari sebelum HPL- maka dokter memutuskan untuk induksi hari itu juga, demi keselamatan bayiku. Akhirnya pukul 20.30 obat induksi masuk dan gak ada rasa apa-apa hingga pukul 23.00. Cemas? Iya. Takut? Iya. Karena belum ada tanda-tanda kontraksi sama sekali. Aku pun tertidur. Pukul 01.00 kontraksi terasa tapi baru pembukaan 2. Alhamdulillah 02.30 langsung pembukaan 9, 03.00 lahirlah putri kecilku di hari Selasa, 18 Maret 2014, tepat di HPL 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline