Lihat ke Halaman Asli

Muhammad ZahidAbdillah

Mahasiswa STEI SEBI

Leadership Ala Nabi Muhammad

Diperbarui: 7 April 2022   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Nabi Muhammad menempati posisi pertama sebagai manusia terbaik di dunia. Posisi ini diberikan lantaran Rasulullah SAW merupakan satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih kesuksesan luar biasa, baik dari ukuran agama atau duniawi. Nabi Muhammad SAW berperan besar dalam menyebarkan salah satu agama terbesar di dunia, Islam. Di saat yang sama, beliau juga menjadi pemimpin yang tangguh dan tulen. Meski telah tiada, pengaruh beliau tetap kuat hingga kini. Michael Hart dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History. Alasan Michael Hart memilih Nabi Muhammad menjadi orang nomor satu yang paling berpengaruh di dunia karena Nabi Muhammad itu terjaga dari penyimpangan sosial, tidak punya cacat sosial, berintegritas tinggi, berakhlak mulia, jujur, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.

"Dan Kami jadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin untuk memberi petunjuk kepada manusia sesuai dengan perintah Kami, dan Kami ilhami mereka untuk mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka hanya menyembah Kami" 

(Al-Qur'an 21:73).

Ada banyak karakteristik yang membuat Nabi Muhammad (SAW) menjadi pemimpin yang sukses dan banyak pelajaran terletak pada kepemimpinan Nabi Muhammad (SAW) yang masih relevan bagi umat Islam saat ini. Mari kita jelaskan apa yang membuat Nabi Muhammad (SAW) menjadi pemimpin yang sangat baik dan apa yang dapat kita pelajari darinya. Seorang pemimpin yang baik harus:

Jadilah Seorang yang Penyayang

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman tentang Nabi (SAW):

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. (Surat Al-Anbiya:107)

Dan sesungguhnya Nabi (SAW) adalah lambang perdamaian dan rahmat. Setiap kali dia dianiaya oleh siapapun, dia akan memaafkan mereka dan menahan diri dari menyimpan dendam. Diriwayatkan oleh Anas bahwa suatu kali seorang wanita Yahudi mencoba meracuni Nabi (SAW) dan setelah mengetahui perbuatannya, dia melepaskannya tanpa hukuman (Muslim). Ini menunjukkan bahwa Nabi (SAW) tidak hanya penyayang dan perhatian terhadap umat Islam tetapi juga baik kepada non-Muslim.

Peduli Kepada Orang Miskin

Nabi Muhammad SAW membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang paling baik dan dermawan yang pernah ada. Dia mengajarkan umatnya untuk merawat orang miskin dan membutuhkan, untuk tidak menganiaya anak yatim dan untuk menjaga untuk Anda (sebagai pemimpin) hanya apa yang diperlukan untuk penghidupan. Nabi (SAW) tidak merampas kekayaan apa pun selama dia hidup dan dia memerintahkan para sahabatnya untuk membagikan di antara orang miskin apa pun yang tersisa setelah kematiannya:

"Bahkan tidak satu Dinar pun dari harta saya harus dibagikan (setelah kematian saya kepada ahli waris saya, tetapi apa pun yang saya tinggalkan kecuali ketentuan untuk istri dan hamba saya, harus dihabiskan dalam amal." [Bukhari, "Hukum Warisan" 33 ].

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline