Pendidikan karakter merupakan salah satu peranan penting dalam membentuk kepribadian peserta didik sejak usia dini. Salah satu bentuk pendidikan karakter di SD Sonosewu dalam upaya meningkatkan nilai spiritual dan moral peserta didik yakni melalui kegiatan pembiasaan keagamaan.
Pembiasaan keagamaan merupakan kegiatan rutin keagamaan yang dilaksanakan oleh SD Sonosewu setiap hari Selasa pagi di lapangan sekolah secara bersama-sama.
Durasi kegiatan ini kurang lebih 15 menit , tepatnya sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dimulai. Kegiatan pembiasaan keagamaan ini dilakukan sebagai bentuk implementasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
SD Sonosewu telah mengimplementasikan kegiatan pembiasaan keagamaan ini sejak tahun ajaran baru 2023/2024. Adapun penanggungjawab dari kegiatan ini adalah Bu Suci dan Pak Ata selaku guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Sonosewu.
Kegiatan pembiasaan keagamaan ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas 1 (satu) hingga kelas 6 (enam) dan didampingi oleh wali kelas masing-masing.
Pembiasaan keagamaan ini berisi hafalan surat-surat pendek dan hafalan hadits yang dilantunkan menggunakan lagu agar mudah diingat oleh peserta didik. Capaian hafalan surat yang sudah dihafal mulai dari Surah An-Nas hingga Surah Al-Ma'un.
Sedangkan hadits-hadits yang dihafalkan antara lain: hadits menyebarkan salam, hadits tentang kebersihan, hadits larangan makan dan minum sambil berdiri, hadits jangan suka marah, hadits surga dibawah telapak kaki ibu, dan hadits sholat tepat waktu. Untuk penambahan hafalan hadits dilakukan secara bertahap dan dilakukan setiap dua minggu sekali.
"Harapan dilaksanakannya kegiatan pembiasaan ini, sebagai pengingat anak-anak untuk tidak makan dan minum sambil berdiri, tidak suka marah, dan lain sebagainya sesuai dengan hadits-hadits yang telah dihafalkannya" ujar bu Suci saat di wawancarai pada 2 April 2024.
Selain hafalan surat pendek dan hadits, kegiatan ini selalu diawali dengan berbagai macam tepuk yang dapat membangkitkan semangat para peserta didik. Bahkan, tak hanya Bu Suci selaku penanggungjawab saja yang memimpin jalannya kegiatan ini.
Namun, peserta didik secara bergantian juga selalu diberi kesempatan untuk memimpin pelaksanaan hafalan hadits dan surat -- surat pendek agar tumbuh rasa percaya diri untuk tampil di depan banyak orang.