Lihat ke Halaman Asli

Sekarat

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekarat. . .

Otak ini sekarat

Muncrat mengumpat yang sehat

Ah, dasar sekarat

Sialan. . .

Andai kupegang sebuah golok

Kan ku cincang habis-habisan kelapa tua belakang rumah

Mengalir deras darah hitam segenap cacing, ulat, set dan menempel di gundukan tanah kering

Ahh. . .

Otak ini butuh alir gemericik sungai

Butuh segar hijau kebun

Butuh manja indah gegunung

Butuh belailembut angin sawah

Butuh untuk hidup dan menghidupi. .

Surabaya, 16 Oktober 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline