Lihat ke Halaman Asli

Zahara Sitio

Penikmat Kopi

Sosok Sederhana Namun Tegas itu Bernama Legius Paliling

Diperbarui: 21 Februari 2020   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Legius Paliling bersama istri tercinta Margrita Palullungan/Foto-Pribadi

JAKARTA - Sederhana, ramah, murah senyum, tenang dan bicaranya pun terstruktur. Begitu kesan saya saat pertama kali bertemu dan berbicang-bincang dengan Ir A. Legius Paliling, M.Eng. Kesan yang sama juga akan dialami oleh setiap orang yang bertemu dengannya.

Pria yang kerab dipanggil Legius ini memang terlihat sangat sederhana dalam berpenampilan. Yang belum kenal, pasti tidak menduga jika pria kelahiran Makale, Kabupaten Tana Toraja 01 Desember 1958 itu sebagai salah satu tokoh penting di daerah penghasil kopi ekspor itu dan di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Dalam balutan kemeja kotak-kotak lengan pendek dipadu celana kain warna hitam serta sepatu hitam, suami dari Margrita Palullungan itu nampak sangat bersahaja. Tak tampak satu pun barang mewah yang melekat pada tubuhnya.

Setelah berkenalan dan berbincang sejenak, kami memutuskan untuk melanjutkan diskusi sambil menikmati secangkir kopi yang tersedia di salah satu meja cafe di bilangan Jakarta Utara. Kami membahas banyak hal. Mulai dari hal yang paling sederhana hingga yang bersifat politik.

Diskusi itu, kemudian membuat saya merasa tertarik untuk mengenalkannya sebagai tokoh yang patut diteladani utamanya ke masyarakat Tana Toraja. 

Legius mengisahkan, dirinya mulai menempuh pendidikan di SD Katolik Bera, Makale dan tamat pada 1972. Setelah tamat, ia melanjutkan pendidikan di SMP Katolik Makale dan tamat pada 1975. Tiga tahun menempuh pendidikan di SMP, Legius melanjutkan pendidikan SMA Katolik Makale dan tamat tahun 1979.

Tamat dari SMA, ia melanjutkan kuliah S-1 Jurusan Mekanikal ke Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar dan tamat pada 1986.

Pada tahun terakhir kuliah di UNHAS, ia terpilih sebagai penerima beasiswa ikatan dinas dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), sehingga setelah tamat S-1, Legius langsung ke Jakarta berkarya sebagai PNS atau Aparat Sipil Negara di BPPT yang dipimpin langsung Prof DR. Ing. BJ. Habibie, M.Eng. ketika itu sebagai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BPPT.

Beberapa tahun kemudian, sebagai ASN, ia diminta ke Jepang melanjutkan kuliah melalui proses yang panjang karena terlebih dahulu harus mengikuti kursus Bahasa Jepang selama 6 (enam) bulan di Takushoku University, Tokyo. Lalu melakukan riset 1 (satu) tahun di Universitas Hiroshima sebelum masuk program S-2 di Universitas Oita, Jepang Selatan. Dan lulus tepat waktu pada 1996 dengan gelar Master of Engineering (M. Eng).

Riwayat Pekerjaan

Darah dan kepribadian serta ilmu di bidang engineering yang dimiliki membuat Legius semakin mantap menekuni pekerjaannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline