Lihat ke Halaman Asli

Zafira Putri

Mahasiswa Komunikasi

Musim Hujan, Demam Tinggi dan Batuk Pilek Melanda Warga Cijeruk

Diperbarui: 11 Maret 2020   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah seorang pasien di ruang perawatan Bidan Ani Ristiani di Cijeruk, Kab.Bogor, Jawa Barat, Senin (24/02/2020) yang sedang di rawat karena mengalami demam tinggi. Dok. Zafira Putri/55 SV IPB

Cijeruk, Bogor---Saat musim hujan seperti sekarang penyakit bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Kelembapan udara yang tinggi di musim ini biasanya membuat banyak bakteri atau virus yang menyerang tubuh. 

Kelembapan udara yang tinggi di musim ini biasanya membuat banyak bakteri atau virus yang menyerang tubuh sehingga tubuh mudah terjangkit penyakit seperti flu dan batuk. 

Perubahan cuaca dari panas ke hujan membuat temperatur di tubuh selalu berubah-ubah, sehingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat kita lebih rentan terhadap serangan penyakit. Begitu pula yang sekarang sedang dialami oleh warga Cijeruk.

"Banyak warga yang datang berobat dengan keluhan pusing dan meriang karena daya tahan tubuh menurun dan cuaca yang ekstrim" jelas salah satu bidan di Cijeruk Ani Ristiani. "Sel-sel imun kita juga tidak menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh kita dikarena kan cuaca yang dingin". Lanjut Ani.

Saat musim hujan, orang-orang memang rentan terserang penyakit karena melakukan kontak fisik dengan orang lain lebih sering daripada saat musim kemarau. Penyakit tersebut dapat menyerang tubuh karena sistem kekebalan tubuh yang melemah. Karenanya penting untuk meningkatkan atau memperkuat sistem kekebalan tubuh saat musim hujan.

"Tidak sampai menimbulkan penyakit yang parah, hanya demam, dan batuk pilek biasa. Bedanya hanya sedikit lama untuk sembuh. Kita sebagai tenaga kesehatan hanya bisa memberi obat seperti Antibiotik" ujar Ani.

Gejala flu dan batuk mungkin saja hanya berlangsung beberapa hari, namun biasanya sisa-sisa penyakitnya bertahan lebih dari dua minggu. "Sebagian besar gejala batuk pilek dapat sembuh sendiri dalam jangka waktu 1-2 minggu. Namun, dianjurkan untuk menemui dokter apabila gejala batuk pilek tidak kunjung sembuh hingga lebih dari tiga minggu, mengalami sesak napas, atau gejala bertambah buruk" lanjut Ani.

Karenanya, untuk mencegahnya, hindari sumber penyakit yang bisa diupayakan seperti dari sisi manusianya dengan menjaga sistem kekebalan tubuh. Tetap jaga pola hidup sehat dengan asupan bernutrisi karena kualitas makan akan mempengaruhi daya tahan tubuh. Selain itu, jangan lupa sering mencuci tangan untuk menjaga kebersihan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline