Lihat ke Halaman Asli

Zafi NurMaarij

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.

Kisah Masuk Islamnya Sahabat Abu Bakar

Diperbarui: 29 Maret 2021   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abu Bakar Ash-Siddiq (nama lengkapnya Abu Bakar Abdullah bin Abi Quhafah bin Ustman bin Amr bin Masud Taim bin Murrah bin ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr At-Taiman Al-Quraisy). Dilahirkan pada tahun 573 M. Ayahnya bernama Ustman (Abu Kuhafah) bin Amir bin Ka’ab bin Saad bin Laym bin Mun’ah bin Ka’ab bin Lu’ay, yang mana berasal dari suku Quraisy. Sedangkan ibunya bernama Ummu Al-Khair Salamah binti Sahr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taym bin Murrah. 

Garis keturunannya ketemu pada neneknya, yaitu Ka’ab bin Sa’ad. Dimasa jahiliyyah barnama Abdul Ka’ab, lalu ditukar oleh nabi menjadi Abdullah Kuniyyahnya Abu Bakar. Beliau diberi kuniyah Abu Bakar (pemagi) kerena dipagi-pagi betul beliau telah masuk Islam. Gelarnya Ash-Siddiq (yang membenarkan). Beliau di beri gelar ash-siddiq karena ketika terjadi peristiwa Isro’ dan Mi’roj, beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu.

Sejak kecil, Abu Bakar dikenal sebagai anak yang cerdas, sabar, jujur dan lembut. Ia menjadi sahabat Nabi SAW sejak keduanya masih usia remaja. Karena sifatnya yang mulia itu, ia banyak disenangi dan disegani oleh masyarakat sekitar, juga lawan maupun kawan saat memperjuangkan Islam.

Sejak mudanya itulah masyhur budinya yang tinggi perangainya yang terpuji. Dia mampu, sanggup menyediakan segala keperluan rumah tangganya dengan usahanya sendiri. Sebelum Rasulullah diutus, persahabatan merekan telah karib juga. Tatkala telah ditetapkan beliau menjadi Nabi, maka Abu Bakar-lah laki-laki dewasa yang mula-mula sekali menyatakan iman. Rasulullah paling sayang dan cinta kepada sahabatnya itu, karena dia adalah sahabat yang setia dan hanya satu-satunya orang dewasa tempatnya musyawarat diwaktu perjuangan dengan kaum quraisy sangat hebatnya.

Tiap-tiap orang besar mempunyai kelebihan sendiri, yang akan diingat orang bila menyebut namanya. Abu Bakar masyhur dengan kekuatan, kemauan, kekerasan hati, pema’af tetapi rendah hati, dermawan dan berani bertindak lagi cerdik. Secara universal, sesungguhnya prototipe Abu Bakar mungkin dapat digolongkan sebagai pejuang Islam yang sejak awal konsisten membela kaum tertindas, tak pandang bulu. Seperti dikutip Jamil Ahmed dalam Seratus Muslim Terkemuka, Abu Bakar tak pernah absen dalam setiap pertempuran menegakkan kebenaran dan menumpas penindasan.

Abu Bakar adalah salah satu sahabat nabi yang mendapatkan posisi mulia dalam Islam. Ia merupakan sahabat yang tergolong sebagai As-Sabiqunal Awwalun atau orang-orang yang pertama masuk Islam. Terkait awal mula keislamannya, cukup menakjubkan.

Suatu hari Abu Bakar ketika belum masuk Islam ia bermimpi di Syam. Dalam mimpinya itu ia melihat ada matahari dan bulan yang mendekat di pangkuannya. Kemudian ia mendekapnya dan memakaikannya jubah.

Lepas dari mimpinya itu Abu Bakar kemudian menemui seorang Rahib untuk menanyakan apa maksud dari mimpinya itu. Tidak lama setelah sampai, ia menceritakan apa yang dialaminya dalam mimpinya itu dan tidak lama kemudian sang Rahib balik bertanya.

"Wahai laki-laki, dari manakah engkau?" kata Rahib. "Aku dari Makkah." jawab Abu Bakar. "Berasal dari kabilah mana?" "Saya dari Kabilah Tamim." "Lantas apa pekerjaanmu sekarang?" "Saya bekerja sebagai pedagang." Tidak lama setelah menanyakan hal-hal itu kemudian sang Rahib lanjut menjawab apa yang ditanyakan Abu Bakar. "Wahai laki-laki, akan lahir dari Kabilah Bani Hasyim seorang nabi akhir zaman. Jika bukan karena demikian, maka tidak akan Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya. Dan tidaklah Allah menciptakan Adam, menciptakan para Nabi dan para Rasul. 

Dia adalah baginda para Nabi dan para Rasul serta penutup para Nabi, dan engkau akan masuk dalam Islamnya. Engkau akan menjadi menterinya dan khalifah setelahnya. Inilah ta'bir mimpimu". "Lagi, aku telah banyak menemui sifat-sifat baiknya di dalam kitab Taurat, Injil dan Zabur. Dan sesungguhnya aku telah masuk Islam karenanya, hanya aku menyembunyikan keislamanku karena takut dengan orang Nasrani." Mendengar jawaban sang Rahib akhirnya Abu Bakar pergi ke Makkah dan menemui Nabi Muhammad. Suatu ketika bertemu dengan beliau Nabi kemudian bertanya, "Wahai Abu Bakar, mengapa engkau tidak masuk Islam sejak dulu?" "Wahai Muhammad, seandainya engkau Nabi seharusnya membawa mukjizat." kata Abu Bakar.

Nabi Muhammad pun berkata, “Apa tidak cukup dengan mukjizat yang telah kau lihat dalam mimpimu ketika kau berada di Negeri Syam dan makna mimpimu ditafsirkan seorang pendeta Nasrani yang telah masuk Islam itu?” Abu Bakarpun terdiam mendengar perkataan Rasulullah sembari berfikir dari mana beliau mengetahui akan mimpi yang dialaminya dan pertemuannya dengan seorang Rahib yang telah menjadi mualaf tersebut. Padahal tidak satupun orang yang tahu akan kunjungannya kepada Rahib tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline