Lihat ke Halaman Asli

Perubahan Metode Kampanye, Ciptakan Dialog Publik Guna Junjung Nilai Demokrasi

Diperbarui: 28 Desember 2023   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi politikus yang sedang berkampanye (Pixabay)

Pemilihan Umum (Pemilu) tak terasa sebentar lagi akan segera diselenggarakan. Ajang 5 tahunan ini menjadi salah satu ajang yang terus digaungkan menjadi pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Biasanya beberapa bulan sebelum Pemilu dilaksanakan, terdapat upaya-upaya kampanye untuk menarik dan mendapatkan suara dari masyarakat. Namun pada tahun ini, terdapat sebuah cara kampanye yang sangat menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, pada Pemilu Februari 2024 mendatang, kita akan memilih pemimpin salah satunya adalah Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres). Dimana setiap pasangan capres cawapres sudah mulai wara-wiri melakukan kampanye kesana dan kemari.

Pada Pemilu 2024 mendatang menjadi salah satu tahun yang  sangat spesial karena adanya sebuah transformasi mengenai cara berkampanye untuk menarik perhatian masyarakat. Dimana sebelumnya banyak sekali yang berkampanye dengan cara mengadakan konser musik dan sebagainya, namun tahun ini sangat berbeda. Cara yang dilakukan yaitu berupa membuat forum khusus diskusi dengan seluruh golongan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menyampaikan seluruh aspirasinya. 

Hal tersebut sudah dilakukan oleh pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan acara yang dibawakannya yaitu "Desak Anies". Dalam acara ini Anies membuat sebuah forum diskusi untuk masyarakat agar dapat mendengarkan aspirasi secara langsung. Acara ini berpindah dari satu tempat, ketempat lainnya di seluruh bumi tanah air.

Selain Anies, pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tidak mau kalah. Menggunakan metode yang sama dengan mengadakan forum diskusi, namun kali ini Ganjar memanfaatkan media sosial Tiktok sebagai wadah untuk menampung aspirasi. Acara tersebut diberi nama "Malmingan" alis malam mingguan bareng Ganjar. Dalam acara tersebut Ganjar akan menjawab beberapa pertanyaan dari komentar di akun Tiktok pribadinya.

Tentunya cara-cara ini menjadi salah satu bentuk upaya untuk menjunjung tinggi demokrasi, dimana Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi. Selain itu, cara kampanye yang seperti ini dapat meningkatkan partisipasi dan pendidikan politik untuk masyarakat. Kampanye seperti ini juga dapat menciptakan komunikasi yang tidak satu arah saja, namun terjadi komunikasi dua arah. Hal tersebut tentunya menjadi modal yang sangat penting untuk mewujudkan sistem demokrasi yang tinggi. Kebebasan berekspresi tanpa adanya ketakutan menjadi dasar utama adanya demokrasi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline