Lihat ke Halaman Asli

Ibu, Aku Rindu

Diperbarui: 17 Januari 2024   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara bintang yang bersinar malam,
Sejauh mata memandang, dari hatiku,
Kerinduan tumbuh bagai bunga yang harum,
Menyusuri waktu, merentang peluk kasih ibu.

Ibu, engkau bagai matahari dalam pelukan,
Hangat menyinari setiap langkahku,
Dalam pelukmu, terasa dunia penuh damai,
Kerinduan memelukmu, hati ini merajut kisah.

Suara lembutmu bagai lagu nan syahdu,
Mengusir sepi, menyirami hati yang gersang,
Kerinduan menyanyikan rindu dalam detik,
Ibu, tempat perlindungan, di sana hatiku berlabuh.

Berkisah tentang masa kecil yang berlalu,
Mainan kecil, tawa riang di halaman rumah,
Ibu, pelita dalam kegelapan malam,
Kerinduan menjelma dalam senyummu yang damai.

Di kala jauh, rindu itu menjadi pelita,
Menuntun langkah, merangkai mimpi indah,
Ibu, panggilanmu seperti doa yang terus terucap,
Kerinduan menyatu, dalam tiap doa yang terpaut.

Meski jarak memisahkan, hati tetap dekat,
Ibu, seperti bintang yang tak pernah pudar,
Kerinduan terus berkisah, di tiap doa yang terucap,
Anakmu yang merindu, menunggu pelukanmu, Ibu tercinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline